Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memastikan libur lebaran sebagaimana tahun-tahun sebelumnya akan mendongkrak mobilitas wisatawan nusantara (wisnus).
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuty dalam acara Dialog dan Silaturahim antara Pemerintah dengan Pers di Jakarta, Kamis (30/6/2016), mengatakan libur lebaran akan memberikan kontribusi yang besar bagi target pergerakan wisnus sebesar 260 juta pergerakan tahun ini.
"Tahun ini target 260 juta pergerakan, rata-rata perbulan 20 juta pergerakan. Diharapkan pada mudik kali ini bisa menyumbangkan 38 juta pergerakan," katanya.
Esthy juga memperkirakan pergerakan wisnus itu akan mencapai puncaknya pada saat libur lebaran tiba.
Ia mengatakan libur lebaran dan libur sekolah tahun ini yang jatuh pada waktu bersamaan akan mendorong pergerakan wisnus hingga mencapai paling sedikit 30 persen dibandingkan hari-hari biasa.
"Jadi saat itulah mobilisasi wisatawan kami perkirakan akan mencapai puncak tertingginya. Apalagi pariwisata itu termasuk industri yang dipengaruhi musim atau seasonal, sehingga secara umum puncaknya akan terjadi saat liburan sekolah anak-anak dan liburan natal-tahun baru," kata Esthy Reko Astuty.
Secara khusus, libur lebaran dikatakannya memang mendorong pergerakan wisnus untuk berwisata di dalam negeri dan memberikan kontribusi besar bagi target mobilisasi wisnus tahun ini sebanyak 260 juta perjalanan dengan uang yang dibelanjakan sebesar Rp223,6 triliun.
Esthy juga mengharapkan sektor pariwisata akan memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional (PDB) lebih besar atau setidaknya mencapai 5 persen serta menciptakan lapangan kerja sebanyak 11,7 juta tenaga kerja.
Menurut dia, secara makro kondisi pariwisata Indonesia pada 2016 cukup cerah, untuk itu pihaknya menetapkan target lebih tinggi tahun ini khususnya dalam hal pergerakan wisnus.
Apalagi pertumbuhan ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih dari perlambatan ekonomi termasuk dampak keluarnya Inggris dari keanggotan Uni Eropa atau Brexit diperkirakan lambat laun akan mempengaruhi kinerja "outbond" pariwisata dunia.
Ia menyebutkan secara makro target 2019 kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional akan menjadi 8 persen, devisa yang dihasilkan sebesar Rp240 triliun, serta menciptakan 13 juta lapangan kerja.
Selain itu target pergerakan wisnus juga ditetapkan naik menjadi 275 juta, serta daya saing pariwisata Indonesia akan meningkat berada di ranking 30 besar dunia. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: