Inggris Lakukan Perundingan Perdagangan dengan India Pasca-Brexit
Sekretaris bisnis Sajid Javid mengunjungi India untuk melakukan perundingan perdagangan yang pertama sejak Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa. Javid bertemu pejabat pemerintah India di Delhi untuk membahas bagaimana hubungan perdagangan antara Inggris dengan India pasca-Brexit.
Mengutip BBC di Jakarta, Minggu (10/7/2016), ia meyakini hubungan perdangangan Inggris dengan India akan menjadi "lebih kuat dan lebih kuat".
Di India, Javid juga membahas mengenai masa depan Tata Steel Inggris. Selain India, ia juga akan mengunjungi Amerika Serikat, China, Jepang dan Korea Selatan dalam beberapa bulan mendatang dalam rangka melakukan perundingan perdagangan periode pasca-Brexit.
India adalah investor asing terbesar ketiga di Inggris. Total perdagangan antara kedua negara tersebut mencapai ? 16,55 miliar pada tahun lalu, menurut UK Trade and Investment.
Untuk membantu mengatur kembali hubungan-hubungan perdagangan, pemerintah Inggris mengumumkan rencana pembentukan tim baru yang terdiri dari 300 pakar, termasuk negosiator perdagangan, pada akhir tahun ini. Namun, Menteri Luar Negeri Philip Hammond mengakui bahwa Inggris akan bergantung pada "pemerintahan yang ramah" untuk membantu meningkatkan stafnya.
Pendukung Brexit berpendapat bahwa Inggris akan dapat menegosiasikan kesepakatan perdagangan yang lebih baik dengan ekonomi yang tumbuh cepat seperti India daripada saat ini sebagai anggota Uni Eropa. Uni Eropa memiliki perjanjian perdagangan dengan 52 negara. Inggris akan perlu melakukan negosiasi ulang sebagai konsekuensi dari keputusannya meninggalkan Uni Eropa Brexit.
Negara-negara Persemakmuran menyumbang sekitar 10 persen, atau ? 47,8 miliar ekspor Inggris pada tahun 2014, sedangkan sekitar 44 persen, atau ? 228,9 miliar merupakan nilai ekspor Inggris ke Uni Eropa.
Perusahaan milik India mempekerjakan sekitar 110.000 orang di Inggris dan meningkatkan pendapatan sebesar ? 4 miliar hingga ? 26 miliar pada tahun lalu, menurut laporan oleh Grant Thornton. Tata Motors, yang memiliki Jaguar Land Rover, mempekerjakan hampir 33.000 orang, kata laporan tersebut.
Sementara itu, adik bisnisnya, Tata Global Beverages, yang memiliki Tetley Tea, mempekerjakan lebih dari 1.000 pekerja di Inggris.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: