Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan sekitar 30 persen dari jumlah populasi sapi di daerah ini siap potong untuk dikonsumsi dagingnya.
"Populasi sapi di Bantul hingga akhir 2015 sekitar 52.000 ekor, namun yang siap potong berkisar antara 30 sampai 40 persen," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Pulung Haryadi di Bantul, Minggu (24/7/2016).
Menurut dia, dari segi kuantitas jumlah populasi sapi yang tersebar di 17 kecamatan se-Bantul sekitar 52.000 ekor, namun tidak semua siap potong karena data tersebut mulai dari sapi usia nol sampai tua dan siap potong. Selain masih bayi atau anakan sapi, kata dia, belum siap potongnya sapi-sapi yang diternakkan di daerah ini juga karena para pemilik memelihara bukan untuk keperluan bisnis atau untuk menyuplai kebutuhan daging.
"Masih ada warga pelihara sapi hanya untuk 'klangenan' (kegemaran) bukan sebagai profesional bisnis, jadi ternak tidak melulu sebagai fungsi ekonomi, melainkan juga untuk sosial," katanya.
Mengingat, kata dia, di wilayah Bantul ketika warga mempunyai ternak sapi bisa menunjukkan bahwa pemilik ternak tersebut memiliki strata ekonomi yang lebih tinggi dibanding warga yang tidak punya ternak.
Berkaitan dengan populasi sapi yang sekitar 52.000 ekor itu, pihaknya memaklumi adanya pihak yang mempertanyakan data tersebut selama ini, sebab data populasi sapi itu seringkali dianggap sebagai ketersediaan sapi di Bantul.
"Ada yang menanyakan data itu, namun bukan berarti kami membantah, karena jumlah populasi itu mulai dari kecil sampai katakanlah simbahe sapi. Dan kami bisa menunjukkan sapi-sapi itu," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: