Angka kekurangan rumah (backlog) pada saat ini mencapai 13,5 juta unit. Setiap tahunnya kebutuhan mencapai? 800 ribu unit, namun rumah yang dapat dipenuhi hanya sekitar 400 ribu. Artinya, masih ada gap dan kekurangan sebesar 400.000 ribu unit setiap tahunnya yang jika tidak ditangani maka angka backlog-nya akan semakin tinggi.
Untuk menekan angka backlog tersebut, pemerintah telah membuat terobosan berupa Program Sejuta Rumah untuk Rakyat. Hingga semester pertama 2016 sebanyak 120 ribu unit rumah telah terbangun.
Direktur Utama PT Sukses Indonesia Anugerah Property (SIAP) Robby Kenly mengatakan program tersebut telah menjadi titik cerah bagi masyarakat yang mendambakan hunian layak.
"Setiap tahunnya, angka polulasi penduduk Indonesia terus meningkat. Hal ini membuat gap backlog semakin besar. Kebutuhan rumah setiap tahun mencapai 800.000 unit, namun pengembang di Indonesia hanya mampu membangun 400.000 unit rumah per tahun," kata Robby dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Rabu (17/8/2016).
Robby Kenly mengatakan langkah konkret yang dilakukan pemerintah untuk menggalakkan program Sejuta Rumah salah satunya adalah mengajak stakeholder perumahan untuk mendukung program tersebut. Stakeholder ini terdiri dari berbagai pihak, antara lain developer, perbankan, dan lembaga lain. Kerja sama antara pihak-pihak tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan pembangunan hunian layak.
"SIAP, sebagai salah satu stakeholder tentu sangat mendukung dan menyambut baik program pengentasan kekurangan rumah yang digagas pemerintah tersebut," pungkas Robby.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: