Bank Indonesia menggandeng bank sentral lain dan lembaga keuangan global, di antaranya, "Bank of England", dan "Federal Reserve of New York" untuk mengembangkan lembaga pembelajaran dan riset "BI Institute".
"Kami akan melakukan kerja sama dengan bank-bank sentral terkemuka, seperti Bank of England dan Federal Reserve of New York, di antarnya untuk memberikan pemahaman mengenai ekonomi global," kata Kepala Departemen BI Institute Sugeng dalam peresmian "BI Institute" di Jakarta, Senin (22/8/2016).
Pendirian "BI Institute", kata Sugeng, untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia terutama di bidang ekonomi. Suatu negara, lanjutnya, harus memiliki SDM yang mumpuni, karena tantangan dari dinamika ekonomi global ke depan akan semakin berat.
Maka dari itu, kata dia, untuk memberikan pemahaman yang komprehensif, BI Institute akan bermitra dengan beberapa lembaga domestik dan internasional seperti Dana Moneter Internasional, Bank Pembangunan Asia, Bundesbank, APRA, Lembaga Pertahanan Nasional, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gajah Mada.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, selain kepada internal BI, "BI Institute" juga akan memberikan kesempatan kepada pihak eksternal BI untuk mendapatkan pembelajaran ekonomi.
Kegiatan utama BI Institue akan mencakup pembelajaran, penelitian, kemitraan dan eksposur publik. Dengan begitu, "BI Institute" juga akan aktif menggelar seminar dan bengkel kerja mengenai kondisi ekonomi terkini.
"Selain memberikan pendidikan kepada internal, juga mengundang tamu, biasanya dari kementerian lembaga atau dari pemda atau perguruan tinggi untuk bergabung sehingga semua paham BI sebagai bank sentral," tutunya.
Dalam peresmian tersebut, turut hadir Wakil Presiden ke-11 Boediono dan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: