Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Indonesia Catat Penyaluran Kredit Bank Capai 10,92% Pada Oktober 2024

Bank Indonesia Catat Penyaluran Kredit Bank Capai 10,92% Pada Oktober 2024 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada Oktober 2024 tetap kuat mencapai 10,92% (yoy). 

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit perbankan dari sisi penawaran ditopang oleh realokasi alat likuid, pertumbuhan DPK, serta positifnya dampak Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia. 

"Likuiditas perbankan tetap memadai, tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada Oktober 2024 yang tinggi sebesar 25,58%," kata Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Oktober 2024, Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Perry mengatakan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada September 2024 tercatat sebesar 26,78%, tergolong kuat dalam menyerap risiko dan mendukung pertumbuhan kredit.

Tercatat hingga akhir Oktober 2024, BI telah menyalurkan insentif KLM sebesar Rp259 triliun kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp120,9 triliun, bank BUSN sebesar Rp110,9 triliun, BPD sebesar Rp24,7 triliun, dan KCBA sebesar Rp2,6 triliun.

Baca Juga: Bank Indonesia Catat Kenaikan Cadangan Devisa Pemerintah Indonesia Oktober 2024

Selain itu, dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja usaha korporasi yang terjaga sejalan dengan prakiraan pertumbuhan ekonomi yang tetap baik. 

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 9,25% (yoy), 13,63% (yoy), dan 11,01% (yoy) pada Oktober 2024. 

Lebih lanjut, ia mengatakan, pembiayaan syariah tumbuh sebesar 11,93% (yoy) sementara kredit UMKM tumbuh 4,76% (yoy). 

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit pada 2024 diprakirakan tetap berada pada kisaran 10-12% dan akan meningkat pada 2025," urainya.

Disisi lain, pertumbuhan kredit perbankan tetap diikuti oleh rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankan pada September 2024 terjaga rendah, sebesar 2,21% (bruto) dan 0,78% (neto).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: