Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemensos Antisipasi Gangguan Internet Penyaluran Bansos Nontunai

        Warta Ekonomi, Bogor -

        Kementerian Sosial terus berupaya mengantisipasi gangguan jaringan internet dalam penyaluran bantuan sosial (Bansos) nontunai di daerah, dengan melakukan pemetaan di lapangan, dan memperkuat konetifitas jaringan.

        "Target secara nasional tahun ini ada 300 E-Warong yang kemungkinan secara nasional bisa terkoneksi dengan baik jaringan internetnya," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan E-Warong di Kota Bogor, Selasa (23/8/2016).

        Hasil pemetaan dari sejumlah E-Warong yang berdiri ada 63 persen sudah diberikan bansos nontunai, sisanya diberikan secara tunai, tambahnya.

        Ia mengatakan, secara bertahap, Kementerian Sosial akan menambah jumlah E-Warong sebagai wadah penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan, hingga 2017 didirikan sebanyak 3.000 Warong.

        Saat ini, lanjutnya E-Warong telah berdiri di 12 kota dan kabupaten, akan ada tambahan tiga lokasi lagi setelah Kota Bogor yakni Yogyakarta, Kulonprogo dan Bandung. Khusus untuk Kota Bogor diperlukan 39 E-Warong.

        "Hitungannya satu E-Warong melayani 1.000 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM), jadi total RTSPM Kota Bogor ada 39 ribu, sehingga diperlukan 39 E-Warong," katanya.

        Penambahan jumlah E-Warong ini, lanjut Khofifah adalah agar layanan dapat terjangkau semua masyarakat yang masuk program PKH, menjadi lebih dekat dengan masyarakat dan memutus panjangnya antrian saat bertransaksi.

        "Dari transaksi yang selama ini diluncurkan, ada yang berjalan satu menit, aja juga yang begitu dislide langsung tercetak. Ketika jaringan internet bagus transaksi bisa cepat," katanya.

        Khofifah menambahkan, Kementerian Sosial tengah menyiapkan agar kartu pemegang PKH dapat terintegrasi dalam satu kartu yang dapat mengakses pembelian gas elpiji bersubsidi, dan pupuk bersubsidi bagi masyarakat.

        "Di Sidoarjo sudah terintegrasi dengan elpij. Di Surabaya juga kartu sudah bisa diakses dengan gas dan pupuk bersubsidi. Secara bertahap kita berkoordinasi dengan kementerian yang punya dana Bansos, Kemensos siapkan data, supaya di lapangan bisa terhubung," katanya.

        Secara nasional jumlah RTSPM mencapai 15,5 juta. Dari 300 E-Warong yang terbentuk baru dapat mengakomodir 612 RTSPM yang bantuan sosialnya telah disalurkan secara nontunai. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: