Indonesia dan Australia kembali memetakan peluang kerja sama di bidang ekonomi seiring terus membaiknya hubungan kedua negara itu melalui Dialog Indonesia-Australia ke-III di Yogyakarta 29-30 Agustus.
Duta Besar Australia untuk Indonesia periode 1997-2000, John McCarthy seusai sesi pembahasan ekonomi dalam Dialog Indonesia-Australia III di Yogyakarta, Senin (29/8/016), mengatakan Indonesia sebagai negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi cukup cepat serta memiliki populasi penduduk yang besar cukup strategis sebagai mitra ekonomi Australia.
"Kedekatan ini (Indonesia-Australia) harus kita manfaatkan untuk sama-sama menumbuhkan perekonomian kedua negara," kata John.
Kalangan pengusaha di Australia, menurut dia, memang sempat menyoroti kerumitan perizinan atau regulasi yang diterapkan Pemerintah Indonesia, sehingga menjadi kendala dalam investasi maupun ekspor-impor. Namun saat ini, kata dia, regulasi yang dinilai kompleks itu sudah mulai dipermudah dan terbuka."Kompleksitas perizinan dan sistem birokrasi itu saya dengar sudah mulai terbuka," kata dia.
Menurut John, sejumlah sektor potensial yang bisa terus dikerjasamakan dengan Indonesia antara lain industri manufaktur, industri ekstraktif, teknologi, jasa keuangan, pendidikan, serta pariwisata.
Seperti halnya Indonesia, menurut dia, awalnya Australia hanya berfokus mengolah sumber daya alam sebagai sumber ekonomi. Kendati demikian selanjutnya telah merambah pada pengembangan teknologi dan pendidikan.
Sementara itu, Presiden Indonesia Australia Business Council (IABC) Kris Sulisto mengatakan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Australia seharusnya sudah diperkuat sejak lama mengingat kedekatan geografis kedua negara.
Menurut dia, belum masuknya Indonesia dalam daftar 10 negara mitra perdagangan Australia menandakan bahwa dalam hubungan ekonomi Indonesia belum dekat dengan Australia. "Malaysia serta Thailand bisa masuk daftar 10 negara mitra perdagangan Australia, mengapa Indonesia tidak. Ada yang belum dipahami Australia dari Indonesia," katanya.
Oleh sebab itu, melalui dialog itu diharapkan bisa saling meyakinkan kedua negara untuk memperkuat kerja sama bidang ekonomi.
Menurut dia, industri pengembiyakan sapi menjadi contoh salah satu kerja sama potensial yang bisa dibangun Indonesia dengan Australia. "Karena untuk pemenuhan sapi tentu kita tidak bisa terus menerus tergantung impor," kata dia. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: