Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Harga pangan dunia melonjak di bulan September, sebagian besar didorong oleh meningkatnya harga gula, demikian kata Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).
Indeks harga pangan FAO menunjukkan harga mengalami kenaikan sebesar 10 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year) serta meningkat 2,9 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kendati demikian, prospek pasar komoditas bahan pangan dunia masih tetap stabil.
"Peningkatan di bulan September berkaitan dengan meningkatnya harga gula," kata ekonom senior FAO Abdolreza Abbassian,seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Indeks FAO mengukur perubahan bulanan yang didasarkan pada harga sekeranjang komoditas, yang meliputi beberapa produk pangan seperti daging, produk susu, sereal, minyak sayur dan gula. Indeks FAO berada di level 170,9 di bulan September, naik 2,9 persen dari bulan Agustus dan mewakili nilai tertinggi sejak Maret 2015.
Harga gula melonjak 6,7 persen antara bulan Agustus dan September, sebagian besar akibat kondisi cuaca yang tidak menguntungkan di Brasil yang merupakan produsen dan eksportir terbesar di dunia. Sementara itu, harga daging, susu, dan minyak sayur juga meningkat, namun diimbangi dengan harga yang lebih rendah untuk sereal dan biji-bijian.
Kepada BBC, Abbassian mengatakan bahwa ia memprediksi harga akan terus meningkat dalam beberapa bulan mendatang, meski naik secara perlahan.
"Kenaikan harga selalu baik bagi petani, namun tidak begitu baik bagi konsumen," tambahnya.
Ia menambahkan bahwa pasar pangan global kemungkinan besar akan tetap seimbang di tahun mendatang, karena harga komoditas pertanian yang paling banyak diperdagangkan di pasar global relatif rendah dan stabil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: