Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur mengharapkan maskapai PT Garuda Indonesia bisa melayani penerbangan untuk rute menuju pulau-pulau terluar seperti Sabu Raijua dan Rote.
"Kita harapkan Maskapai Garuda sebagai patner pemerintah bisa melayani penerbangan untuk pulau terluar seperti Sabu Raijua dan Rote," kata Kepala Disparekraf NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Kamis (13/10/2016).
Dikatakannya harapan tersebut menanggapi informasi terkait pihak Garuda Indonesia yang tengah menyiapkan satu armada tipe ATR 76 untuk layanan rute jarak dekat di provinsi kepulauan itu.
Menurut Marius, saat ini sudah banyak wisatawan terutama wisatawan asing mulai berminat untuk mengeksplorasi wisata di pulau terluar, oleh karenanya harus didukung dengan transportasi yang lancar dan mudah.
Namun, lanjut dia, sejauh ini layanan penerbangan ke daerah tersebut masih terbatas seperti Kupang-Sabu Raijua yang dilayani Sus Air dengan kapasitas 12 orang dan beroperasi dua hari dalam seminggu, sementara Kupang-Rote dilayani dengan Wings Air setiap hari.
"Kita inginkan agar jika ada layanan penerbangan baru maka bisa menjangkau tiga daerah Kupang-Rote-Sabu Raijua sekali dalam sekali perjalanan," katanya.
Rute itu, kata dia, akan membantu memajuhkan destinasi pariwsata di daerah terluar selain itu juga akan memperlancar mobilisasi barang dan orang untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Marius melanjutkan, selain rute pulau terluar, pihaknya juga mengharapkan agar layanan tersebut bisa menjangakau daerah lain seperti di Pulau Flores.
"Kita juga harapkan adanya layanan penerbangan Kupang-Ngada karena destinasi wisata di sana seperti Kampung Bena, wisata 17 pulau di Rung sudah menjadi incaran wisatawan," katanya.
Secara terpisah, Manager Stasiun Garuda Indonesia Sukriadi mengatakan pihaknya tengah menyiapkan armada pesawat baru tipe ATR 76 dengan kapasitas muatan sekitar 70 orang yang akan melayani rute jarak dekat di provinsi kepulauan itu.
Namun berkaitan rute-rute yang bakal dilayani, dia mengatakan, masih belum dipastikan karena harus disesuaikan dengan kesiapan infrastruktur bandar di berbagai daerah.
"Saat ini pesawat baru itu masih berada di luar negeri tinggal menunggu kesiapan bandara setelah itu baru akan beroperasi melayani rute yang nantiny akan ditentukan," katanya Armada tersebut, kata dia, akan ditempatkan di Bandara Eltari Kupang namun nanti akan disesuaikan lagi dengan kondisi bandara setempat terkait lokasi parkir atau homebase.
Layanan itu, kata dia, tentu akan membantu peningkatan berbagai bidang lain seperti pariwisata dengan dukungan kesiapan penerbangan yang bisa menjangkau ke berbagai daerah.
"Kita terus mendorong agar konektivitas semua daerah ke depannya bisa terhubung secara memadai dengan adanya penambahan layanan penerbangan secara bertahap untuk kepentingan umum," demikian Sukriadi. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: