Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menggelar simulasi penanganan kecelakaan pesawat terbang dengan melibatkan instansi terkait untuk melatih kesiapsiagaan petugas dalam menghadapi situasi darurat.
Simulasi tersebut digelar di ujung timur landasan pacu 09 bandara atau berdekatan dengan kawasan hutan mangrove di Kuta, Kabupaten Badung, Selasa (18/10/2016).
Diskenariokan pesawat Angkasa Air, DPS-089 rute Sydney menuju Bali itu mengalami kecelakaan saat mendarat di landasan pacu 09.
Salah satu mesin pesawat airbus A-330 itu meledak dan membakar sebagian badan pesawat yang teronggok di sektor 12-D atau di sekitar kawasan hutan mangrove.
Petugas Tower yang melihat kejadian tersebut langsung menekan "Crash bell" atau tombol tanda kecelakaan dan menghubungi "Watch Room" di Fire Station melalui sambungan telepon.
Petugas di Watch Room menyampaikan kejadian tersebut kepada tim Airport Fire Fighting Rescue dan General Manager selaku ketua Airport Emergency Commite segera mengaktifkan Emergency Operation Committee.
Dari data manifest penumpang yang diberikan oleh petugas Angkasa Air, diketahui pesawat mengangkut 200 orang penumpang.
Sebanyak 25 orang penumpang meninggal dunia, luka berat sebanyak 45 orang, serta sisanya mengalami luka ringan.
Sedangkan korban yang mengalami luka ringan atau selamat dibawa oleh petugas Airport Service dan petugas ground handling Angkasa Air di ruang Holding Passsenger Area Terminal Internasional atau di ruang tunggu gate 6A, untuk dilakukan pendataan penumpang dan pengecekan paspor oleh petugas Imigrasi.
Setelah selesai dilakukan pendataan dan pemeriksaan korban selamat, penumpang selanjutnya diangkut menuju ke ruang tunggu untuk bertemu dengan keluarga.
Di sisi lain, Petugas Bea Cukai melakukan pemeriksaan bagasi penumpang yang telah berhasil dikumpulkan oleh petugas Ground Handling Angkasa Air.
Dalam simulasi itu dilakukan mendekati peristiwa sebenarnya dengan munculnya api dan asap hitam yang mengepul dari badan pesawat.
Lalu lalang mobil pemadam kebakaran, para petugas medis dan ambulance hingga ke jalan raya yang diskenariokan membawa korban ke sejumlah rumah sakit terdekat juga nampak seperti kejadian sebenarnya.
Dalam simulasi itu diikuti petugas bandara setempat, TNI dan kepolisian, Kesehatan Pelabuhan, Air Navigasi, Otoritas Bandara hingga perwakilan maskapai penerbangan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: