PT Bank UOB Indonesia pada semester pertama 2016 tingkat loan to deposit ratio (LDR) sudah mencapai 95,17 persen sehingga upaya mendorong pertumbuhan kredit ke depan diharapkan bisa memanfaatkan dana penerbitan obligasi.
Presiden Direktur UOB Kevin Lam Sai Yoke mengatakan pihaknya berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjut I senilai Rp2 triliun dengan nilai emisi tahap I-2016 sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Serta, menerbitkan Obligasi Subordinasi I Tahap I-2016 senilai Rp100 miliar dari total Rp1 triliun.
"Penerbitan obligasi berkelanjutan ini akan menjaga suber pendanaan UOB Indonesia dan membantu kami dalam melayani nasabah untuk menangkap peluang yang timbul dari pembangunan infrastruktur," kata Kevin di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Ia menyebutkan seluruh perolehan dana dari penawaran umum obligasi akan digunakan untuk meningkatkan aset produktif dan mengembangkan bisnis perseroan.
"Tetapi, saya rasa angka kredit semester I-2016 lebih baik, meski NPL bruto meningkat menjadi 3,3%," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, penyaluran kredit hingga semester I-2016 sebesar Rp60 triliun, sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga senilai Rp64 triliun. Sehingga, hingga akhir kuartal kedua tahun ini tingkat LDR UOB Indonesia mencapai 95,17%.
Sementara itu, total liabilitas perseroan sampai akhir paruh pertama tahun ini mencapai Rp76,67 triliun atau meningkat dari posisi di akhir 2015 yang masih sebesar Rp76,38 triliun. Sedangkan, rasio kecukupan modal (CAR) UOB Indonesia hingga Juni 2016 sebesar 16,87%.
Lebih lanjut, Kevin meyakini penerbitan obligasi berkelanjutan kali ini bisa memperbesar sumber pendanaan UOB Indonesia. Obligasi Berkelanjutan Tahap I-2016 yang terbagi menjadi tiga seri itu memiliki kupon berkisar 6,75-8,5%.
Sedangkan, obligasi subordinasi Berkelanjutan I-2016 UOB Indonesia dengan nilai pokok Rp100 miliar menawarkan tingkat bunga sekitar 9,25-10%. Periode book building atas obligasi dilakukan pada 19 Oktober-2 November 2016 dengan perkiraan tanggal efektif pada 15 November 2016.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: