Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari DKI Jakarta Fahira Idris berharap Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 bisa berlangsung demokratis, jujur dan adil dengan melibatkan seluruh warga Jakarta.
"Menjadi tugas semua warga Jakarta untuk menjaga pemilihan gubernur tidak hanya berlangsung demokratis, tetapi juga jujur dan adil. Warga Jakarta harus ikut mengawasi," kata Fahira melalui siaran pers diterima di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Fahira berharap bila ada isu-isu yang berpeluang mencederai demokrasi dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, masyarakat bisa melapor sesuai aturan, yaitu ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta atau ke penegak hukum.
"Tentunya harus disertai dengan bukti-bukti yang kuat," ujarnya.
Namun, Fahira juga meminta KPU DKI Jakarta, terutama Bawaslu DKI Jakarta, tanggap bila mendengar isu-isu yang berpeluang mengganggu pelaksanaan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, salah satunya tentang daftar pemilih tetap (DPT).
"Tekanan politik dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta sangat tinggi sehingga kita semua harus menahan diri. Terlalu besar yang kita pertaruhkan kalau persaudaraan kita sebagai bangsa terpecah gara-gara pemilihan gubernur," tuturnya.
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur.
Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem. Kemudian Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil