Penetapan perdagangan bebas antar negaranegara di kawasan Asia Tenggara atau disebut dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berimplikasi besar terhadap perdagangan global. Menurut? Wei-Fuu Yang, Vice Minister of the Ministry of Economic Affairs Taiwan, dengan pasar yang besar dan sumber daya alam yang melimpah, ASEAN akan memainkan peran penting dalam perdagangan global. 10 Negara anggota ASEAN yang tergabung dalam MEA, menurutnya, berpotensi menjadi basis produksi tunggal.
Sebagai satu kesatuan dalam MEA, hal tersebut akan membuka peluang pasar di kawasan Asia Tenggara dengan populasi gabungan sebesar 630 juta jiwa. Global Insight juga memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) akan mencapai 4,9% dalam 5 tahun ke depan, prediksi ini jauh lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,1%. Melihat manisnya potensi pasar ASEAN, pemerintah Taiwan melalui "New Southbound Policy" sedang mengalihkan fokus perdagangannya ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Menurut Wei-Fuu Yang, Asia Tenggara dan Taiwan memiliki lebih banyak peluang untuk mempererat hubungan perdagangan. Sejalan dengan semangat ?New Southbound Policy? yang diusung oleh pemerintah Taiwan, Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) dipercaya oleh Biro Perdagangan Luar Negeri, MOEA, untuk memimpin Taiwan Trade Mission 2016 ke wilayah ASEAN untuk mengunjungi Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand dari 24 Oktober sampai ?5 November 2016. Oleh karena itu, TAITRA mengirim delegasi perdagangan yang terdiri dari perusahaan-perusahaan unggulan Taiwan ke Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Thailand untuk mengeksplorasi kerjasama dalam investasi dan perdagangan.
Ekspor Taiwan ke Asia Tenggara tercatat sebesar 18,1% dari total ekspor. Hal ini membuat wilayah ASEAN menjadi sangat penting bagi Taiwan sebagai pasar ekspor. Dari total ekspor tersebut, Malaysia dan Indonesia tercatat sebagai dua dari target pasar Taiwan untuk 2017.
Taiwan sendiri telah memulai berinvestasi di Indonesia sejak 50 tahun yang lalu. Tak heran jika Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ke-12 bagi Taiwan. Total investasi dari Taiwan di Indonesia sepanjang tahun 2016 hingga saat ini sudah mencapai US $ 17 miliar. Menurut ?Wei-Fuu Yang, pemerintah Indonesia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahunan akan mencapai 5,3% pada tahun 2016, dan bisa naik menjadi 11,5% dalam 4 tahun ke depan.
Oleh karena itu, terkait dengan ?New Southbound Policy? sekaligus melihat besarnya potensi pasar dalam pertumbuhan ekonomi tersebut, TAITRA yang dipimpin langsung oleh Mr. Wei-Fuu ?menyelenggarakan misi dagang bertajuk ?2016 Taiwan Trade Mission in Indonesia? (28/10) di Hotel Ritz Carlton, Kuningan Jakarta.
Sebanyak 30 perusahaan asal Taiwan dari berbagai macam bidang mencari perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menawarkan peluang kerjasama yang saling menguntungkan. Bidang-bidang dari seluruh perusahaan tersebut diantaranya, komponen elektronik dan mesin industri, produk energi, alat kesehatan, kosmetik dan produk kebutuhan sehari-hari dan sebagainya.
?Kunjungan ke Malaysia dan Indonesia pada 25-28 Oktober untuk tujuan investasi dan kerjasama perdagangan akan fokus pada produkproduk seperti produk ramah lingkugan, produk kebutuhan sehari-hari, perangkat informasi teknologi, suku cadang mobil, bahan bangunan, dan makanan sehat?, papar Wei-Fuu Yang yang didampingi Y. C. Tsai Deputy Representative for Economic Affairs; ?Danny J. S. Liao Director of Taiwan Trade Center, Jakarta
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: