Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Garuda Upayakan Hak Angkut Jepang Terbangi Amerika

        Garuda Upayakan Hak Angkut Jepang Terbangi Amerika Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan penerbangan Garuda Indonesia tengah mengupayakan hak angkut kelima atau "Fifth Freedom Traffic Right" dari Pemerintah Jepang untuk bisa terbang ke Amerika Serikat.

        Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo usai konferensi pers di Jakarta, Senin (31/10/2016) menjelaskan hak angkut tersebut perlu didapatkan karena Jepang akan menjadi tempat transit dalam penerbangan jarak jauh atau "long haul" tersebut sebelum ke kota tujuan di Amerika Serikat.

        Hak Angkut Kelima (Fifth Freedom Traffic Right) adalah pemberian hak angkut maskapai asing untuk singgah dan menerbangkan penumpang ke negara lain, bukan kembali negara asal maskapai.

        Dia mengatakan saat ini pihaknya bersama Pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Perhubungan tengah berupaya meminta hak angkut tersebut.

        "Pendekatan ke Jepang sudah, Kementerian Perhubungan juga sudah kirim surat ke Pemerintah Jepang, jadi kita sedang upaya negosiasi mereka," katanya.

        Dia mengatakan paling tidak penerbangan bisa dimulai pada Juni atau Juli 2017 jika sudah mengantongi persyaratan tersebut.

        "Kuncinya di slot dan 'traffic right' (hak angkut), kalau itu beres, baru bisa terbang," katanya.

        Selain itu, Arif mengatakan pihaknya juga tengah meminta izin terkait Federal Aviation Regulation Part 129 kepada Pemerintah Amerika Serikat untuk menerbangi negara tersebut.

        "Kalau dari Amerika-nya sudah tidak ada masalah karena didukung oleh Boeing, jadi saya kira Amerika akan senang juga kalau kita terbang ke sana," katanya.

        Arif mengatakan pihaknya sudah menyasar kota-kota tertentu, salah satunya Los Angeles, California, Seattle, yang memiliki potensi 190.000 penumpang dari keseluruhan 400.000 penumpang per tahun.

        Dia menambahkan pihaknya juga sudah merencanakan frekuensi penerbangan tiga kali seminggu dengan menggunakan dua pesawat berbadan lebar sekelas Boeing 777.

        "Kita bisa dua pesawat yang utulisasinya masih delapan sampai 10 jam," katanya.

        Penerbangan ke Amerika Serikat bisa dilakukan kembali oleh maskapai nasional karena Pemerintah AS melalui Federal Aviation Administration (FAA) telah meningkatkan peringkat standar keselamatan penerbangan Indonesia dari Kategori 2 menjadi Kategori 1.

        Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas, Garuda juga akan membuka penerbangan lanjutan dari Bangkok ke Mumbai, India.

        "Ke Mumbai tidak menambah 'fixed cost' (biaya tetap) karena pakai pesawat yang sudah dipakai ke Bangkok tinggal 'extend' saja," katanya.

        Dia mengatakan target keterisian penumpang Bangkok-Mumbai bisa sampai 70 persen dengan potensi 1.000 per minggu dari Indonesia ke India. (ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: