Realisasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) khusus untuk dana desa di Provinsi Bali pada triwulan II-2016 telah mencapai 60 persen dari total anggaran dana desa 2016, dengan nominal sebesar Rp 249,76 miliar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana mengatakan "Capaian realisasi dana desa itu jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2015 yang hanya 38,25 persen atau Rp 70,93 miliar," katanya di Denpasar, Senin (7/11/2016).
Dalam laporan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Bali, Causa Iman menjelaskan, realisasi belanja APBN di wilayah Provinsi Bali pada triwulan II 2016 menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan II 2015. Peningkatan realisasi ini, terutama didorong oleh peningkatan realisasi yang signifikan untuk belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal.
Causa Iman Karana menambahkan, kebijakan pemerintah untuk mempercepat realisasi anggaran melalui pelaksanaan pengadaan dan lelang khususnya untuk belanja modal dan barang ikut menentukan percepatan realisasi belanja di triwulan II 2016.
Pada triwulan II 2016, realisasi belanja APBN mencapai 39,66 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 27,33 persen. Secara nominal, realisasi belanja APBN di triwulan II 2016 tercatat sebesar Rp 3,37 triliun, meningkat sebesar 31,60 persen (yoy) dibandingkan triwulan II 2015 yang sebesar Rp 2,56 triliun.
Peningkatan realisasi belanja yang signifikan secara nominal tersebut, terutama didorong oleh tingginya pertumbuhan realisasi belanja modal dan realisasi barang yang masing-masing tumbuh di atas 40 persen (yoy).
Kebijakan untuk mendorong akselerasi belanja pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, telah memberikan akselerasi pada pertumbuhan ekonomi Bali di triwulan II 2016 yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Realisasi komponen belanja pegawai di triwulan II 2016 sebesar Rp 1,91 triliun atau 54,12 persen dari total anggaran, lebih tinggi dibandingkan nominal realisasi triwulan II 2015 yang tercatat sebesar Rp 1,49 triliun atau 42,24 persen.
Causa Iman Karana menyebutkan, tingginya realisasi belanja pegawai di triwulan II 2016, didorong oleh adanya kebijakan pembayaran gaji ke 13 pada minggu ke-2 Juni 2016 dan pembayaran tunjangan hari raya (gaji ke-14) di minggu ke- 4 Juni 2016. Selanjutnya, realisasi belanja barang juga menunjukkan peningkatan pada triwulan II 2016 sebesar 34,52 persen dengan nominal tercatat sebesar Rp1,10 triliun atau meningkat sebesar 47,32 persen (yoy).
Angka itu jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp747,57 miliar atau 22,71 persen dari total anggaran. Hal itu dilakukan dalam upaya memberikan stimulus pada perekonomian dan upaya untuk mendorong peningkatan konektivitas antar daerah, pemerintah juga mendorong akselerasi belanja modal. Ant.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait: