Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) merasakan dampak belum stabilnya kondisi ekonomi dalam negeri pada tahun ini.
Ketua Aptrindo, Gemilang Tarigan mengatakan "Akibat lesunya kondisi ekonomi, ada pengaruh yang kami rasakan, yaitu penurunan omzet pengusaha truk sekitar 20 sampai 30 persen," katanya di Semarang, Rabu (9/11/2016).
Diakuinya ada beberapa penambangan di tengah hutan yang terpaksa tidak beroperasi akibat permintaan yang mengalami penurunan. Kondisi tersebut berdampak pada berpindahnya truk yang biasanya beroperasi di tengah hutan ke kota.
"Akibatnya, kondisi ini berpengaruh pada operasional truk yang biasanya beroperasi di tengah kota, volume pengiriman menjadi berkurang," katanya.
Bahkan, tidak sedikit pengusaha yang menggarasikan sebagian truknya karena tidak sanggup memenuhi ongkos operasional sehari-hari.
"Memang kalau angkutan barang erat kaitannya dengan ekonomi. Truk 'kan digunakan di semua sektor," katanya.
Meski demikian, pihaknya berharap besar dari proyek infrastruktur yang tengah dikerjakan oleh Pemerintah Diakuinya sejauh ini program percepatan infrastruktur tersebut berdampak pada sektor angkutan barang.
"Kami tertolong dengan pembangunan infrastruktur, salah satunya tol, akhirnya memang sebagian operasional truk terserap ke sana," katanya.
Sementara itu, Ketua Aptrindo Jawa Tengah Candra Budiwan berharap agar program percepatan infrastruktur ini memberikan dampak positif bagi sektor angkutan barang.
"Sejauh ini di Jawa Tengah penurunan cukup signifikan, dari akhir tahun lalu hingga saat ini, penurunan mencapai 50 persen. Harapan kami program pembangunan infrastruktur memberikan dampak positif bagi kami," katanya. (Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait: