Maskapai Sriwijaya Air berencana menawarkan saham perdana (IPO) pada Maret 2017 untuk menambah alat produksinya dan ekspansi ke beberapa rute penerbangan.
Presiden dan CEO Sriwijaya Air Group Chandra Lie saat diskusi di Kantor Pusat Sriwijaya, Tangerang, Rabu (9/11/2016) mengatakan, inisiasi tersebut muncul setelah tiga tahun berturut-turut Sriwijaya membukukan keuangan yang sehat, positif dan untung.
"Kita ingin mengembangkan perusahaan lebih besar lagi, artinya jauh ke depan lebih baik. Dengan membuka diri ke publik, artinya perusahaan akan semakin transparan," ujarnya.
Chandra menyebutkan saham yang akan ditawarkan ke publik sebesar 25 persen dari keseluruhan yang dimiliki perusahaan.
Namun, Chandra mengaku tidak menargetkan perolehan yang tinggi dengan langkah melantai di bursa tersebut.
"Dengan IPO ini kita tidak muluk-muluk, tapi setidaknya pantas bagi masyarakat untuk memilikinya, karena ini persiapannya sangat panjang dan mendapat penilaian oleh Kementerian Perhubungan apakah sudah layak apa belum," tuturnya.
Dia mengatakan dengan dibukanya penawaran saham tersebut akan mempercepat ketersediaan dana segar untuk mengembangkan sayap bisnisnya, salah satunya yaitu menambah 15 pesawat berbadan sempit (narrow body) yaitu Boeing 737-800 dan dua pesawat berbadan lebar (widebody), yaitu Boeing 777.
"Kita ingin meningkatkan utilitas pesawat kita yang biasanya hanya enam jam dengan 'narrow body', dengan adanya 'widebody' ini bisa 11 jam lebih" tambahnya.
Dia menuturkan pesawat-pesawat tersebut akan dioperasikan seiring dengan ekspansi rute yang difokuskan pada rute-rute potensial, yaitu rute Asia Pasifik, salah satunya yaitu penerbangan ke Jeddah dengan menggunakan dua pesawat Boeing 777.
Sementara, untuk rute-rute domestik, di antaranya Banyuwangi-Jakarta, Yogyakarta-Lampung, Denpasar-Bima-Lombok, Denpasar-Tambulaka dan Yogyakarta-Palembang.
"IPO ini mimpi kita dan sangat berharap tahun depan sudah bisa, kalaupun tidak jadi, kami akan tetap mendatangkan 15 pesawat 'narrow body' dan dua 'wide body'," imbuhnya.
Chandra mengatakan penambahan 17 pesawat pada 2017 tersebut menambah 51 pesawat yang dioperasikan saat ini.
Dia mengatakan dari seluruh pesawat yang dioperasikan, 40 persen atau 26 pesawat sudah dimiliki, sementara 15 dikuasai.
Pesawat-pesawat tersebut terdiri dari Boeing 737-900 ER, 737-800 NG dan 737-500 dan hingga 2016, Sriwijaya Air telah memiliki 46 kota tujuan domestik dan tujuh rute penerbangan regional. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: