Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PBB Optimis Trump Tak Akan Batalkan Kesepakatan Iklim

        PBB Optimis Trump Tak Akan Batalkan Kesepakatan Iklim Kredit Foto: En.wikipedia.org
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon optimis presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump tidak akan berusaha membatalkan kesepakatan iklim Paris meski dalam kampanyenya berjanji mengakhiri keterlibatan negaranya dalam kesepakatan iklim untuk mengatasi pemanasan global.

        Trump, yang saat kampanye menyebut pemanasan global sebagai cerita bohong bikinan China, berjanji ?menarik komitmen Amerika Serikat untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan membantu membiayai transisi ke ekonomi hijau di seluruh dunia.

        "Dia sudah membuat banyak pernyataan yang mengkhawatirkan, tapi saya yakin dia akan memahami kepentingan dan urgensinya. Kepresidenan mungkin penting, tetapi isu kemanusiaan dan seluruh kehidupan kita dan Bumi kita jauh lebih penting," katanya.

        Ban berpendapat ada konsensus besar di Amerika Serikat dan seluruh dunia tentang perlunya mengatasi pemanasan global, menyatakan bahwa Trump akan bersikap ceroboh jika dia membatalkan kesepakatan itu.

        "Bagaimana bisa satu pihak mengubah seluruh haluan? Ini kecenderungan besar. Akan menyebabkan masalah serius jika seseorang ingin membatalkannya, atau menggagalkan seluruh proses ini," ujarnya.

        Ban menyebut kesepakatan iklim yang dicapai di Prancis bulan Desember tahun lalu sebagai saat yang paling membanggakan bagi dia dalam 10 tahun tugasnya sebagai panglima para diplomat.

        Bekas menteri luar negeri Korea Selatan itu mengatakan berencana berbicara lewat telepon dengan Trump segera dan berharap bisa melakukan pertemuan sebelum masa tugasnya berakhir pada 31 Desember untuk menjelaskan bagaimana PBB mengharapkan Amerika Serikat "melanjutkan kerja kemanusiaannya."

        Trump, miliarder real estate yang memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat, menyeru hubungan lebih dekat dengan Rusia, dan mempertanyakan pendanaan Amerika Serikat untuk PBB.

        Ban mengesampingkan kemungkinan Amerika Serikat, yang sejauh ini merupakan penyumbang terbesar PBB, memangkas pendanaan atau mengesampingkan badan dunia itu dalam mengatasi isu-isu global.

        "Ini yang dia katakan selama periode kampanye, dalam kegiatan kampanye. Sekarang, setelah pemilihan, ketika dia membentuk tim transisinya dengan para ahli dan orang-orang dengan visi dan keahlian, saya yakin Amerika Serikat akan terus memainkan peran utamanya," katanya di markas PBB. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: