Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Petrobras Laporkan Kerugian Besar di Kuartal III-2016

        Petrobras Laporkan Kerugian Besar di Kuartal III-2016 Kredit Foto: Reuters/Christian Hartmann
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan minyak, Petrobras, melaporkan kerugian besar di kuartal ketiga tahun 2016. Mengutip BBC di Jakarta, Minggu (13/11/2016), analis memprediksi raksasa minyak Brasil tersebut dapat membukukan laba di kuartal ketiga, namun Petrobras justru mencatat kerugian sebesar 16 miliar reais (US$4,8 miliar).

        Petrobras mengatakan harga minyak yang rendah telah memaksa perusahaan untuk memangkas nilai dari ladang minyak dan aset lainnya. Perusahaan tengah melakukan restrukturisasi di bawah manajemen baru setelah skandal korupsi memukul keuangan perusahaan tahun lalu.

        Perubahan yang drastis tersebut disambut baik oleh investor, dan mendorong saham Petrobras naik hampir tiga kali lipat di pasar saham Brasil sejak Januari.

        Bulan lalu, CEO Petrobras Pedro Parente mengatakan perusahaan akan kembali ke hari-hari terbaiknya dalam waktu lima tahun. Ia bergerak cepat dengan rencana perampingannya, memangkas 10 persen pekerjanya dan meluncurkan penjualan besar aset Petrobras. Namun, tampaknya jalan menuju pemulihan masih teramat panjang.

        Analis memprediksikan laba di kuartal ketiga akan mencapai US$ 400 juta, tapi bukannya meraup untung, perusahaan justru membukukan 10 kali nilai kerugian.

        Selain itu, perusahaan masih perlu menyelesaikan kasus terkait korupsi di pengadilan AS dan menemukan pembeli yang bersedia membayar harga yang baik untuk aset perusahaan, disaat semua pemain minyak dunia juga tidak melakukannya dengan baik. Kinerja perusahaan juga terkena biaya skema redundansi sukarela, serta sengketa pengadilan di AS.

        Sementara itu, pemerintah Brasil telah mereformasi sektor minyak sehingga tidak harus bergantung terlalu banyak pada Petrobras.

        Awal pekan ini, Kongres Brasil memberikan persetujuan akhir terhadap undang-undang baru yang membuka jalan bagi perusahaan asing untuk mengeksplorasi lahan baru yang menguntungkan, tanpa keharusan Petrobras untuk memegang saham di dalamnya. Pada Kamis, Shell mengumumkan rencana untuk berinvestasi sebesar US$ 10 miliar di Brasil selama lima tahun.

        "Ini adalah langkah yang baik oleh pemerintah dan akan membuka kesempatan bagi lebih banyak pemain untuk berinvestasi di Brasil," kata CEO Shell Ben van Beurden.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gregor Samsa
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: