Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Disperindag Medan Didesak Awasi Harga Cabai Merah

        Disperindag Medan Didesak Awasi Harga Cabai Merah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Medan -

        Naiknya harga cabai merah di Sumatera Utara (Sumut), khususnya kota Medan, dikarenakan pasokan di beberapa daerah kabupaten di Sumut menipis. Seperti yang dikatakan anggota DPRD Medan fraksi PAN Kuat Surbakti, harga cabai merah tahun ini cukup tinggi.

        "Kita yakin tidak ada oknum oknum nakal yang bermain di harga cabai merah, namun begitupun, Disperindag Medan harus terus menerus mengawasi harga tersebut, agar kenaikan harga cabai ini tidak berlangsung lama," katanya di Medan, Selasa (15/11/2016).

        Kuat menambahkan, pasokan cabai merah didaerah kabupaten saat ini tidak banyak. Sebab selain pasokan, transport juga harus diperhitungkan. Cuaca yang ekstrim salah satu harga cabai merah mahal.

        "Infrastruktur kita memang belum dapat menekan harga pangan yang menuju kota Medan, banyak supir supir pengangkutan pasokan pangan keluhkan hal ini, sehingga harga pangan ikut mahal," ujarnya.

        Selain itu, Kuat berharap agar kenaikan cabai merah ini tidak berlarut larut, sebab selain kota Medan, masih banyak kota lain yang mendapatkan pasokan dari Sumut. Seperti Batam maupun Pekanbaru.

        "Daerah kita yang penghasil cabai merah saja bisa semahal ini, bagaimana dengan kota kota lain yang mengandalkan cabai merah berasal dari kota kita, jadi masalah ini memang tidak boleh dianggap sepele," katanya.

        Selain Disperindag, TPID dan Bulog juga harus ikut berperan dalam menurunkan harga cabai merah. "Saya meminta agar pemerintah tidak menganggap sepele hal ini, kasihan masyarakat yang serupa hari harus menggunakan bumbu dapur ini," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: