Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bekraf Perkuat Komitmen Perbankan Dukung Ekonomi Kreatif

        Bekraf Perkuat Komitmen Perbankan Dukung Ekonomi Kreatif Kredit Foto: Vicky Fadil
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyelenggarakan simposiun nasional bertajuk Membangun Komitmen Perbankan bagi Ekonomi Kreatif?di Jakarta, Selasa (15/11/2016). Acara yang dihadiri kalanganan perbankan, pebisnis ekonomi kreatif, serta regulator ini bertujuan untuk menjalin?sinergi dalam membangun komitmen bersama bagi kemajuan industri ekonomi kreatif.

        Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan pihaknya?terus berupaya untuk memperkuat komitmen perbankan dalam mendukung sektor ekonomi kreatif dari segi pendanaan.

        "Lewat simposium ini akan tercipta link?antara sumber modal (perbankan) dan para pebisnis ekonomi kreatif," ujarnya.

        Lebih lanjut, Triawan berharap inisiasi simposium ini dapat mempertemukan pelaku ekonomi kreatif dengan para regulator dan pejabat perbankan nasional.

        "Sebab, sampai saat ini ekspor indonesia masih bergantung pada komoditas sumber daya alam seperti batu bara, minyak kelapa sawit, karet, dan mineral," katanya.

        Menurutnya, pertumbuhan ekonomi nasional akan terganggu pada saat harga komoditas andalan tersebut menurun di pasar internasional. "Ekonomi kreatiflah yang merupakan sektor unggulan baru yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mendatang," tuturnya.

        Sementara itu, Deputi Ii Bidang Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo menuturkan, saat ini persoalan pembiayaan masih menjadi kendala utama, lantaran mayoritas subsektor industri kreatif bersifat intangible atau tak terlihat.?

        "Seperti tiga subsector fesyen, kuliner, dan kriya berbentuk fisik. Namun 13 subsector lainnya yang berbasis ide sehingga sulit bagi perbankan atau lembaga keuangan menentukan nilai jaminannya," tambahnya.

        Lanjut Fadjar, katakanlah subsector aplikasi dan game, perbankan masih kesulitan menghitung proyeksi dan tingkat kemampuan pengembalian pinjaman si penerima kredit. "Kami menyadari bahwa industri kreatif bersifat intangible sehingga pelaki ekonomi kreatif perlu mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang perbankan nasional sebagai sumber pemodalan," terangnya.

        Sekedar info, saat ini ekonomi kreatif tak lain adalah transformasi struktur perekonomian?dunia di mana terjadi perubahan pertumbuhan ekonomi dari berbasis sumber daya alam menjadi basis sumber daya manusia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Vicky Fadil
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: