Saat melihat konten menarik di media?online?dan ingin membagikannya, beberapa pengguna gadget akan mengcopy?paste?tautan tersebut dan membagikannya melalui?emailatau aplikasi pesan instan seperti BlackBerry Messenger (BBM).
Berdasarkan hasil penelitian baru-baru ini, kegiatan berbagi konten seperti inilah yang sering dilakukan publik. Para ahli pemasaran menyebut ini dengan istilah ?dark social?.
Matthew Talbot, CEO BlackBerry Messenger (BBM) menjelaskan ?Dalam konteks ini, dark?diartikan sebagai sesuatu yang bersifat pribadi bukan sesuatu yang mengancam. Istilah?dark?mengacu pada fakta bahwa kegiatan berbagi tautan pada peramban, umumnya belum dapat dilacak. Sehingga saat tautan yang kita bagikan dibuka oleh seseorang, maka para pemasar belum dapat mengetahui cara mereka masuk ke tautan tersebut,? katanya di Jakarta, Senin (21/11/2016).
Berdasarkan laporanRadiumOne pada Juni 2016?menyebutkan bahwa 77% orang membagikan konten dari penerbit atau pemasar secara dark social, 23% sisanya membagikan konten tersebut melalui media sosial. Hal ini berarti, lebih dari tiga perempat konten yang dibagi terjadi melalui?email?dan aplikasi pesan instan.
Beberapa pemberitaan menyebutkan bahwa jumlah masyarakat yang mengakses berita dan informasi dari media sosial meningkat. Tak dapat dipungkiri angka ini akan terus meningkat. Namun kenyataannya, email dan aplikasi pesan instan telah lebih dulu menjadi media berbagi yang paling banyak digunakan.
?Hal tersebut cukup masuk akal. Kebanyakan dari kita membagikan informasi pribadi melalui?email?atau pun aplikasi pesan instan. Jadi, tidak heran lagi jika berbagi antar individu lebih efektif daripada berbagi secara massal bagi pemasar,? kata Matthew.
Pada laporan yang sama, secara global 32% masyarakat hanya akan membagikan konten online?menggunakan dark social, terutama pada generasi lebih tua.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Leli Nurhidayah
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: