Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Chairul Tanjung: Generasi Milenium akan Mengambil 32 Persen Komposisi Penduduk Indonesia

        Chairul Tanjung: Generasi Milenium akan Mengambil 32 Persen Komposisi Penduduk Indonesia Kredit Foto: Antara/Audy Alwi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Generasi milenium yang lahir dan tumbuh di saat teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat merupakan agen pembangunan nasional, kata pengusaha nasional yang juga mantan Menteri Koordinator Perekonomian di masa Kabinet Indonesia Bersatu II, Chairul Tanjung.

        "Masa generasi milenium ini merupakan era industri 4.0 di mana teknologi internet menggerakkan kegiatan ekonomi dan bisnis di dunia maya," ujar Chairul Tanjung pada acara wisuda sarjana dan pasca sarjana London School of Public Relations di Jakarta, Kamis (1/12/2016).

        Generasi milenium atau yang dikenal juga Generasi Y akan mengambil 32 persen dari komposisi penduduk Indonesia, katanya seraya menambahkan,gaya hidup mereka tak bisa lepas dari teknologi gawai digital, sangat konsumtif, namun memiliki jiwa sosial yang tinggi dan sangat kolaboratif kepada sesama.

        Dia menjelaskan generasi ini akan memasuki pasar kerja di masa revolusi industri 4.0 dimana semua hal didorong oleh teknologi yang bergantung pada internet atau disebut "Internet of things.

        Beberapa teknologi tersebut, menurut Chairul Tanjung, adalah kecerdasan artifisial, robotika, simulasi tiga dimensi atau "virtual reality", pencetakan tiga dimensi, "Big Data", dan aplikasi "cloud".

        "Teknologi-teknologi tersebut lama kelamaan akan mengurangi tuntutan akan tenaga kerja manusia karena semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh teknologi itu," jelas Chairul Tanjung yang juga Pemimpin Eksekutif dari Trans Corporation.

        Kondisi tersebut, tegasnya, harus diperhatikan dan diantisipasi oleh generasi milenium dengan menerapkan dan meningkatkan tiga kunci utama guna memenangkan persaingan di dunia kerja, yakni inovasi, kreativitas, dan kewirausahaan.

        "Sebelum revolusi industri 4.0 para pemenang persaingan adalah mereka yang bekerja efisien dan produktif. Namun sekarang dua hal tersebut merupakan faktor untuk bertahan, bukan untuk memenangkan persaingan," jelas Chairul.

        Selain menjadi inovatif, kreatif dan memiliki semangat kewirausahaan, dia menambahkan, agen pembangunan juga seharusnya dapat membaca dan menciptakan peluang usaha, bersikap disiplin, memperhatikan setiap detil dan menuntut kesempurnaan dari seluruh pekerjaannya serta berorientasi pada hasil. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: