?Wakil Ketua MPR Oesm?an Sapta menegaskan M?PR terus menerus mens?osialisasikan Empat P?ilar MPR untuk mengin?gatkan bahwa kita sat?u sebagai anak bangsa? yang berketuhanan ya?ng maha esa, dan mesk?i berbeda tapi dibung?kus dalam negara kesa?tuan Republik Indones?ia (NKRI).
"Untuk mengingatkan ?bahwa kita berketuhan?an yang maha esa, kit?a berbeda-beda tapi d?ibungkus dalam negara? kesatuan Republik In?donesia. Kita satu se?bagai anak bangsa," k?ata Oesman Sapta keti?ka membuka Sosialisas?i Empat Pilar MPR dan? seminar nasional ber?tema "Peran Fungsi Pe?muda dan Mahasiswa Pe?desaan dalam Menghada?pi Bonus Demografi Ba?gi Pemuda Produktif d?i Tahun 2020" di Hote?l Grand Mahkota, Pont?ianak, Kalimantan Bar?at, Selasa (6/12/2016?).
Sosialisasi Empat Pi?lar MPR ini diikuti s?ekitar 500 mahasiswa yang berasal dari Kab?upaten Kayong Utara y?ang kuliah di Pontian?ak. Hadir dalam sosia?lisasi ini tiga anggo?ta MPR dari DPD yaitu? Ahmad Nawardi, Abdul? Rahmi, I Kadek Arimb?awa, serta Bupati Kay?ong Utara H. Hildi Ha?mid.
Menurut Oesman Sapta?, tugas mensosialisas?ikan Empat Pilar MPR ?merupakan amanah unda?ng-undang. "Ini merup?akan tugas dari UU," ?ujar Oesman Sapta, wa?kil ketua MPR yang me?mbidangi sosialisasi ?Empat Pilar MPR.?
Oesman Sapta menging?atkan mahasiswa tenta?ng adanya intervensi ?asing melalui narkoba?. "Indonesia begitu k?uat sehingga tidak mu?dah dihancurkan. Diha?ncurkan melalui ideol?ogi tidak mempan, mel?alui politik juga tid?ak mempan," imbuhnya.??
Maka, lanjut Oesman,? akhirnya digunakan n?arkoba. "Perang candu? muncul kembali. Dulu? kita dirusak lewat c?andu, sekarang dengan? narkoba. Kita akhirn?ya lupa Pancasila, lu?pa bhinneka tunggal i?ka, lupa NKRI. Mudah ?diadu domba," ujarnya?.
Kepada mahasiswa Kay?ong utara, Oesman Sap?ta minta kepada mahas?iswa untuk cinta kepa?da daerahnya (kampung?nya), provinsinya, da?n bangsa Indonesia. "?Saya minta mahasiwa K?ayong Utara cinta den?gan daerahnya. Cinta ?kepada provinsinya. T?api lebih cinta lagi ?pada bangsanya. Kalau? sudah cinta daerah d?an provinsinya pasti ?cinta pada bangsanya,?" pintanya.
Sementara itu Bupati? Kayong Utara Hildi H?amid mengatakan sosia?lisasi Empat Pilar MP?R ini penting karena ?banya orang sudah mel?alaikan nilai-nilai E?mpat Pilar. Hildi enc?ontohkan banyak masya?rakat yang tidak meny?anyikan lagu Indonesi?a Raya pada saat upac?ara. "Kebangsaan kita? luntur. Contoh lain lunturnya gotong royo?ng. Karena itu sosial?isasi Empat Pilar men?jadi penting," katany?a.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Rahmat Patutie
Tag Terkait: