Para petinggi negeri harus bisa saling berkoordinasi, khususnya para kepala daerah di Provinsi Aceh untuk mengatasi bencana gempa bumi setempat yang terjadi pada Selasa (6/12), kata anggota Fraksi PAN asal Aceh Muslim Ayub.
"Apalagi Presiden Joko Widodo sudah perintahkan instansi-instansi terkait segera datang ke Aceh. Karena ini sudah skala nasional, sudah menyangkut masalah-masalah nasional," kata Muslim Ayub di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu (7/12).
Dia meyakini bahwa pemerintah pusat khususnya Presiden Jokowi bisa membantu para korban dengan baik apalagi Presiden memiliki sejarah dengan Aceh.
Muslim berharap para bupati atau wali kota daerah yang terdampak untuk bisa fokus di daerahnya, termasuk diminta segera pulang jika tengah berada di luar kota.
"Kita harap bupati cepat pulang abis acara (di Istana). Bupati yang beberapa kabupaten ini langsung mengurusi bencana, tidak harus mengurusi acara nasional," ujarnya.
Selain itu dia mengakui ada keluarganya yang menjadi korban luka di Pidie Jaya, yang memiliki dua toko di daerah tersebut. Namun dia belum dapat menceritakan secara rinci mengenai keluarganya.
"Runtuh rukonya, ada luka sedikit lalu dibawa ke rumah sakit," katanya.
Muslim mengatakan korban gempa Aceh masih simpang siur, informasi yang didapatkannya terdapat korban jiwa serta luka-luka.
Menurut dia, warga Aceh sudah sering mengikuti simulasi bahaya tsunami dan gempa Aceh saat ini juga belum mendeteksi adanya Tsunami.
"Gempa terjadi saat masyarakat sedang menjalankan salat subuh. Mereka berlari setelah salat subuh, yang ditakutkan meruntuhkan rumah namun pihak meteorologi sudah menyampaikan gempa disana tidak berpotensi tsunami," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto