Jerman terancam gagal memenuhi sasaran 2020 untuk memotong 40 persen gas rumah kaca sejak 1990, kata laporan kementerian lingkungan, Rabu (14/12/2016).
Emisi turun hanya 27 persen pada 2015, kata laporan itu, yang akan mempermalukan Kanselir Angela Merkel, yang dijuluki "kanselir iklim" setelah memperjuangkan masalah itu dengan pemimpin asing dalam masa pertamanya jabatannya.
Dia juga mendorong negara beralih ke energi terbarukan. Sejak 2014, Jerman meningkatkan upaya mengurangi emisi dengan langkah, seperti, meningkatkan efisiensi energi, mencoba meningkatkan permintaan mobil listrik dan menyetujui mengurangi sejumlah pembangkit listrik batubara coklat.
Rencana kegiatan itu diperkirakan menghemat antara 62 juta hingga 78 juta ton karbon dioksida tapi pemerintah sekarang memperkirakan penghematan hanya 58 juta ton, kata laporan itu.
Meskipun Jerman beralih ke energi terbarukan dan jauh dari tenaga nuklir serta bahan bakar fosil, industri melobi keras untuk tetap mempertahankan tambang batubara berjalan sebagaimana mestinya guna menghindari kemacetan pasokan energi.
Pertambangan keras batubara dalam negeri akan berakhir pada 2018 tetapi tidak ada tanggal ditetapkan untuk menghentikan tambang batubara coklat, yang lebih merusak lingkungan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: