PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mengaku mengalami "kebanjiran" likuiditas pada tahun in. Betapa tidak, perseroan mengaku mengalami ekses hingga Rp17 triliun.
Senior Vice President Finance & Strategy Bank Syariah Mandiri Ade Cahyo Nugroho mengatakan bahwa hingga saat ini perseroan sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp54 triliun, sedangkan jumlah dana pihak ketiga (DPK) perseroan per-November saja sudah mencapai Rp77,4 triliun.
"Kita ada plus Rp17 triliun," katanya di Bandung, Rabu (21/12/2016).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan berlebihnya likuiditas perseroan ini terjadi tanpa dapat dibendung. Karena hal tersebut, rasio financing to deposit ratio (FDR) perseroan menjadi di bawah 80%. Padahal OJK menganjurkan FDR perbankan berada di kisaran 95%.
Sementara itu terkait dengan penetrasi pasar, Ade menjelaskan perseroan belum berencana menambah jumlah cabang operasionalnya. Belum seimbangnya jumlah aset yang dikelola dengan jumlah cabang menjadi salah satu alasan perseroan menahan laju ekspansi cabangnya di tahun 2017.
"Belum ada rencana penambahan cabang, cuma kalau relokasi ada," katanya.
Hingga November tahun ini, entitas usaha PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) ini memiliki dan mengoperasikan kantor cabang sebanyak 767 kantor layanan yang tersebar di hampir wilayah Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: