PT Bank Syariah Mandiri (BSM) memiliki banyak pekerjaan rumah untuk menyehatkan kinerja keuangannya. Salah satunya adalah rasio non performing financing (NPF) atau pembiayaan bermasalah. Hingga saat ini rasio NPF perseroan masih berada di atas batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan yang sebesar 3%.
Senior Executive Vice President Finance & Strategy Bank Syariah Mandiri Ade Cahyo Nugroho menuturkan rasio NPF perseroan sudah menunjukkan tren penurunan, dari sebelumnya di 2015 7% menjadi 5,48%. "Tahun depan target NPF kita dibawah 5%," katanya di Bandung, Rabu (21/12).
Grup Head Accounting BSM Suhendar menambahkan perseroan bakal melakukan reatrukturisasi pembiayaan guna menekan NPF lebih rendah lagi. Sektor pembiayaan yang banyak dilakukan restrukturisasi adalah pembiayaan ke sektor wholesales.
Dirinya mengaku per November 2016 Bank Syariah Mandiri sudah melakukan restrukturisasi pembiayaan melalui mekanisme right off atau dihapus dari buku sebesar Rp1 triliun dan Rp550 miliar melalui collection.
Right off sendiri adalah istilah akuntansi untuk penghapusan pembiayaan yang bermasalah dan menggantinya dengan cadangan kerugian. Konsekuensinya perseroan harus meningkatkan pencadangan untuk kerugiannya untuk dapat menggantinya, nah dengan begitu maka rasio NPF perusahaan akan membaik. Namun proses penagihan atay collection akan tetap berjalan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Sucipto
Tag Terkait: