Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meski Investor Asing Sering Net Sell, KSEI Sebut Investor Domestik Terus Meningkat

        Meski Investor Asing Sering Net Sell, KSEI Sebut Investor Domestik Terus Meningkat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyatakan hingga saat ini jumlah investor asing yang ada di pasar modal Indonesia jumlah terus turun. Hal ini mencerminkan bahwa investor domestik terus mengalami pertumbuhan.

        Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari mengatakan, meski masih didominasi kepemilikannya oleh investor asing sebesar 50,05 persen, namun persantase tersebut menurun dari tahun sebelumnya (per Desember 2016) dimana kepemilikan asing mencapai 57,30 persen.

        "kepemilikan asing menurun menjadi sekitar 50% persen, masih didominasi tapi sudah menurun. Artinya investor domestik meningkat. Banyak faktor, tapi kalo dilihat kita gencar lakukan sosialisasi. Nambah itu pasti. Kemudian juga ada trend net sell investor aisng. Kemudian kita lihat ini ada kemungkinan dari tax amnesty. Jadi yang dulunya dari luar diatasnamakan orang indonesia," ujarnya dalam acara media gathering KSEI, di Jakarta, Jumat (23/12/2016).

        Ia menyebutkan bahwa jumlah investor yang tercatat per akhir 20 Desember 2016 mencapai 886.574. Angka ini meningkat 104,88 persen dibanding total SID (Single Investor Identification) pada periode yang sama tahun sebelumnya sejumlah 434.107.

        "Peningkatan jumlah investor yang cukup signifikan tersebut didukung oleh implementasi S-INVEST dan penerapan SID untuk pemilik Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia (BI), dimana data SID untuk investor pemilik Reksa Dana dan SID Surat Berharga yang diterbitkan BI kini telah terkonsolidasi di KSEI," tambahnya.

        Kiki juga mengungkapkan bahwa data jumlah investor pemegang efek yang tercatat di sistem C-BEST juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yakni meningkat sebesar 24,06 persen dari 426.210 (per November 2015) menjadi 528.738 (per November 2016). "Persentase kenaikan ini merupakan rekor baru yang sebelumnya tercatat 19 persen pada tahun 2015,"tuturnya.

        Total aset yang tercatat di C-BEST hingga 20 Desember 2016 meningkat 15,26% dari Rp 3,022,57 triliun menjadi Rp 3.483,91 triliun. Kenaikan tersebut sejalan dengan meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal serta peningkatkan jumlah Emiten.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: