Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KSEI Nilai Amnesti Pajak Dorong Kepemilikan Aset Lokal

        KSEI Nilai Amnesti Pajak Dorong Kepemilikan Aset Lokal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menilai mulai masuknya sebagian dana dari program amnesti pajak mendorong kepemilikan aset investor lokal di pasar modal domestik cenderung meningkat.

        "Kepemilikan investor asing cenderung menurun menjadi sekitar 50 persen, artinya kepemilikan investor domestik meningkat. Banyak faktor yang mendorong kepemilikan investor domestik meningkat salah satunya dari dana program amnesti pajak yang mulai masuk," ujar Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi di Jakarta, Jumat (23/12/2016).

        Friderica Widyasari Dewi mengemukakan KSEI selaku "Self Regulatory Organization" (SRO) di pasar modal mencatat hingga saat ini dana dari hasil program amnesti pajak mencapai Rp1,4 triliun.

        "Berdasarkan data, dana yang masuk ke instrumen saham mencapai sekitar Rp1,1 triliun dan reksa dana sekitar Rp300 miliar," paparnya.

        Ia menilai bahwa meski dana yang masuk dari program amnesti pajak relatif masih minim, pihaknya optimistis jumlahnya akan terus meningkat ke depannya mengingat imbal hasil dan keamanan yang ditawarkan di pasar modal cukup baik.

        "Kita juga melihat, mereka (pemilik dana amnesti pajak) tidak terburu-buru, kan dana yang akan diletakan untuk jangka panjang," katanya.

        Berdasarkan data KSEI per November 2016, aset investor asing yang tercatat di sistem C-BEST per November 2016 mencapai sebesar Rp1.719,36 triliun atau sekitar 50,48 persen, sementara kepemilikan investor lokal senilai Rp1.686,07 triliun atau sekitar 49,51 persen dari total aset yang tercatat di pasar modal Indonesia.

        "Sementara per 20 Desember 2016 ini, kepemilikan aset oleh invstor asing mencapai 50,05 persen. Persentase itu menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 57,30 persen," papar Friderica Widyasari Dewi.

        Ia mengemukakan bahwa total aset yang tercatat di C-BEST selama 2016 hingga 20 Desember 2016 meningkat 15,26 persen dari rp3.022,57 triliun menjadi Rp3.483,91 triliun.

        "Kenaikan itu, sejalan dengan meningkatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) di pasar modal serta peningkatan jumlah emiten," paparnya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: