Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Co-operative Group Berencana Buka 100 Toko Baru di Inggris

        Co-operative Group Berencana Buka 100 Toko Baru di Inggris Kredit Foto: Theguardian.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jaringan koperasi asal Inggris, Co-operative Group, berencana untuk menciptakan 1.500 pekerjaan di tahun baru dengan membuka 100 toko di seluruh negeri.

        Co-op akan berinvestasi sebesar ? 70 juta di toko-toko baru tersebut, yang akan tersebar di seluruh London, Inggris Tenggara, Yorkshire dan Skotlandia. Co-op berharap untuk membuka lima toko di London pada akhir Maret.

        Perusahaan tersebut memasuki bentangan akhir dari program turnaround yang berlangsung selama tiga tahun setelah periode kekacauan terutama yang melibatkan kelompok perbankan.

        "Sementara pengecer lain memperkecil rencana ekspansi mereka, Co-op terus membuka toko-toko baru," kata Direktur Pengembangan dan Portofolio Properti Co-op, Stuart Hookins, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Rabu (28/12/2016).

        "Kami membuka 100 toko pada tahun 2016, dan kami berencana untuk membuka ratusan toko baru selama beberapa tahun ke depan," tambahnya.

        Inggris merupakan tempat kelahiran koperasi di dunia pada tahun 1844 dan telah tumbuh menjadi jaringan bisnis raksasa yang berkibar dengan nama Co-operative Group, dengan tetap mengusung prinsip dan nilai-nilai koperasi.

        Di negeri Ratu Elizabeth tersebut, wadah gerakan koperasi dunia, International Co-operative Alliance (ICA), terbentuk pada 1895.

        Cikal bakal Co-operative Group adalah Co-operative, Wholesale Society (CWS) yang berdiri pada 1863. Setelah itu, berdiri sejumlah koperasi lain, termasuk yang bergerak di bidang ekonomi berbeda, seperti asuransi dan perbankan.

        Sejatinya, Co-operative Group merupakan hasil amalgamasi dari sejumlah koperasi, yang bergerak di berbagai bidang usaha itu. Terakhir, pada 29 Juli 2007 lalu, proses amalgamasi bahkan terjadi di tingkat induk, yaitu antara Co-operative Group dengan United Co-operatives. Namun, nama yang digunakan tetap Co-operative Group.

        Setelah melakukan amalgamasi, Co-operative Group menjelma menjadi koperasi konsumen terbesar di dunia, dengan jumlah anggota aktif 2,5 miliar dan mempekerjakan 85 ribu karyawan. Untuk melayani anggotanya, koperasi memiliki 4.500 outlet yang tersebar di seluruh Inggris, yang terdiri dari supermarket, toko swalayan khusus produk makanan, apotek, biro perjalanan.

        Di luar itu, masih ada kantor jasa keuangan yakni perbankan dan asuransi, properti, dealer kendaraan bermotor, perkebunan hingga jasa bantuan hukum untuk anggota.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gregor Samsa
        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: