Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM) Agus Sudiarto mengharapkan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang diketuai langsung oleh Presiden Joko Widodo, dapat membantu mendongkrak pertumbuhan industri perbankan syariah.
"Kita sangat menyambut baik adanya komite ini ya, apalagi ini satu-satunya komite yang diketuai oleh Bapak Presiden. Mudah-mudahan adanya komite ini pertumbuhan bisnis perbakan syariah dapat lebih baik lagi ke depan," ujar Agus saat ditemui di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (10/1/2017).
KNKS sudah diresmikan pada awal November 2016 lalu melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 91 Tahun 2016 dan kini tengah fokus untuk membentuk kelembagaannya.
Tujuan pembentukan KNKS sendiri adalah untuk menyinergikan seluruh upaya pengembangan keuangan syariah yang dilakukan oleh berbagai pihak antara lain pemerintah, regulator, dan industri keuangan syariah.
KNKS diketuai oleh Presiden dan Wakil Presiden sebagai wakilnya. Komite tersebut terdiri dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Agama, Menteri BUMN, Menteri Koperasi dan UKM, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Gubernur Bank Indonesia, Ketua Lembaga Penjamin Simpanan, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia Sebelumnya, pemerintah sudah meluncurkan Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah sebagai arahan dalam pengembangan keuangan syariah di Tanah Air.
Sejumlah target yang ingin dicapai oleh rencana induk/ masterplan tersebut antara lain, pembentukan bank investasi syariah, pembentukan perusahaan re-takaful, penempatan anggaran publik di sistem perbankan syariah, peningkatan kualitas ekonomi syariah atau edukasi keuangan di pendidikan tinggi, memperbesar penerbitan sukuk (Indonesia saat ini penerbit sukuk terbesar di dunia).
KNKS akan berperan sebagai lembaga koordinasi untuk memastikan semua pihak yang terkait melaksanakan rencana aksi masterplan tersebut dengan efektif.
Agus Sudiarto menambahkan, dengan adanya KNKS, pertumbuhan keuangan syariah diharapkan dapat semakin baik. Dari sisi pangsa pasar (market share), keuangan syariah diharapkan dapat tumbuh lebih dari lima persen.
"Market share kan sudah di atas dari lima persen. Kita tentunya berharap ini tidak berhenti di lima persen, tapi bisa lebih besar lagi. Tentu beberapa kebijakan pemerintah kita harapkan juga semakin nyata ke keuangan syariah di Indonesia," ujar Agus. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: