Pasokan buah-buahan yang disuplai petani lokal maupun antarpulau selama sepekan terakhir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), alami penurunan stok di tingkat pedagang pengecer akibat curah hujan yang tidak menentu.
Keterangan dari sejumlah pedagang buah di Kendari, Minggu, mengatakan ada beberapa buah yang suplainya berkurang seperti buah jeruk lokal yang sudah melewati masa panen, rambutan dan durian stoknya masih sepi dipasaran.
"Biasanya pada Januari buah-buah produk lokal itu sudah banyak di pasaran, namun kenyataan hingga saat ini juga stoknya masih kurang," ujar Alang (45), pedagang buah di Kota Kendari.
Ia mengatakan, meskipun ada yang menjual namun persediaanya sangat terbatas karena panen tahun ini memang jauh lebih menurun dibanding dengan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari, Zainal Arifin mengakui ada beberapa jenis buah-buahan yang disuplai dari luar Kendari stoknya juga berkurang. Sementara buah yang menjadi komoditas andalan di Kota Kendari yakni buah jeruk.
"Beberapa daerah yang menjadi daerah asal suplai buah-buahan lokal di Sultra berasal dari Kabupaten Konawe Selatan, Buton Tengah, Konawe dan Muna Barat. Sedangkan buah antarpulau dari Kota Makassar dan Surabaya," ujarnya.
Salah satu yang menjadi alasan pasokan buah yang masih kurang yakni petani lahan kering jumlahnya juga sangat minim.
"Petani buah kita termasuk sayuran palawija tahun ini hanya ada sekitar 100 kelompok sementara lahan yang disediakan yakni seluas 840 hektare," katanya.
Ia mengatakan, salah satu langkah yang akan ditempuh sebagai solusi kurangnya pasokan buah yang ada di Kota Kendari yakni dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui penyuluh agar mau bertani dan memanfaatkan lahan atau pekarangan mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: