Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dukung Perekonomian Syariah, PENA IPM Bentuk Koperasi Syariah

        Dukung Perekonomian Syariah, PENA IPM Bentuk Koperasi Syariah Kredit Foto: Runni Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Pada tahun 2016 perkembangan? perekonomian Syariah masih jauh belum maksimal dibandingkan dengan perekonomian konvensional. Banyak yang berpendapat untuk menjadi nasabah Syariah harus beragama muslim. Namun ada juga muslim sendiri masih memilih menjadi nasabah konvensional. Bukan hanya bergerak di bidang perbankan, Syariah juga dapat dibuktikan dengan adanya koperasi berbasis syariah. Sebab, koperasi juga salah satu simpan pinjam yang disahkan oleh pemerintah.

        Seperti yang dikatakan oleh perwakilan dari Dinas Koperasi Sumut, Zulfadyas, adanya koperasi sangat mendukung para pelaku usaha kecil dan menengah dalam memajukan usaha yang dirintis. "Koperasi ini bagus sekali jika diurus dengan serius, baik dan bertanggungjawab. Sehingga dengan adanya koperasi para pelaku usaha yang sangat membutuhkan modal usaha dapat mempercayakan koperasi daripada harus meminjam kepada rentenir, dengan bunga yang berlipat ganda,"katanya pada Rapat perdana pembentukan koperasi Pena Sejahtera Mandiri yang beranggotakan para alumni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) seluruh Indonesia, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Medan, kemarin sore Minggu (15/1).

        Dikatakannya, koperasi tidak harus memiliki simpanan pokok dan simpanan wajib yang jumlahnya besar. Dengan kesadaran anggota dan bertambahnya anggota, dana yang kecil akan menjadi besar dengan kesolidan para anggotanya. "Banyak sekarang anggota koperasi yang sudah maju dan ternama dengan kompaknya para anggota misalnya dengan memasarkan produk produk yang dimiliki salah satu anggota atau memang para anggota koperasi menciptakan sebuah produk untuk dipasarkan, sehingga danapun semakin banyak,"ujarnya.

        Sementara itu, ketua Koperasi Pena Sejahtera Mandiri, Hari Baron membenarkan kata sambutan dari Zulfadyas tentang koperasi. Baron menginginkan agar para anggota dapat kompak dalam hal memajukan koperasi.

        "Kita bentuk koperasi ini, selain untuk menjaga silaturahmi juga untuk masing masing memajukan usaha para alumni yang saat ini ada yang menjadi pelaku usaha dengan menciptakan sebuah produk untuk melangsungkan hidupnya,"katanya.

        Dikatakannya, dengan simpanan pokok senilai Rp 200 ribu dan simpanan wajib senilai Rp 25 ribu perbulan akan mempermudah bergeraknya koperasi untuk dimulai dalam jangka waktu selama lamanya. "Kita berharap dan harus yakin, koperasi ini akan berjalan selamanya dengan niat mensejahterakan para anggota. Hingga? saat ini yang sudah menyatakan kesediaannya menjadi anggota telah mencapai 117 orang,? dan 43 diantaranya hadir hari ini sebagai pendiri koperasi ,"katanya.

        Sampai saat ini, lanjutnya, koperasi ini masih membuka pendaftaran bagi para alumni IPM yang berada di Sumut maupun diluar Sumut. Jadi, koperasi ini dibentuk nasional, sebab ada alumni yang tinggal di luar Sumut namun pernah menjadi pengurus IPM dan sebaliknya.

        "Selain itu untuk merekrut anggota koperasi sebanyak banyaknya, terbuka juga kesempatan bagi warga Muhammadiyah maupun simpatisan menjadi anggota, dan kita yakin dengan terbentuknya koperasi dari alumni IPM ini dapat membantu perekonomian syariah di Indonesia,"pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Sucipto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: