Anggota Komisi I DPR Sukamta mengapresiasi kerjasama yang dilakukan oleh PT Pindad dan Tata Motors untuk memproduksi kendaraan perang jenis amfibi untuk TNI. "Ini hal bagus, bentuk kerjasama seperti ini akan mendorong peningkatan kapasitas PT. Pindad selaku BUMN yang mengkhususkan diri dalam produksi peralatan dan kendaraan militer. Kendaraan amfibi yang dapat digunakan di darat dan di perairan cocok untuk diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan TNI mengamankan wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan?, kata Sukamta di Gedung DPR, Kamis (19/1/2017).
Politikus PKS ini menambahkan dalam beberapa aspek penguasaan teknologi militer Indonesia masih tertinggal dari negara lain. India termasuk negara yang maju dari sisi teknologi militer, kerjasama ini harus dijadikan upaya alih teknologi militer. ?Harus ada alih teknologi, untuk selanjutnya PT. Pindad dapat mengembangkan teknologi kendaraan amfibi yang lebih canggih?, jelasnya.
Lebih lanjut Sukamta mengingatkan kembali pentingnya kemandirian industri pertahanan sebagaimana dicita-citakan dalam UU 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. "Sangat jelas pada pasal 3 UU tersebut disebutkan salah satu tujuan penyelenggaraan Industri Pertahanan adalah mewujudkan kemandirian pemenuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan. Upaya kerjasama produksi kendaraan militer dengan perusahaan LN harus dalam kerangka tersebut," tambahnya.
"Jika industri militer mandiri, kita tidak perlu lagi khawatir dengan embargo militer negara lain sebagaimana Amerika Serikat pernah beberapa kali melakukan hal tersebut," pungkasnya.
Sukamta juga berharap dengan kemampuan produksi peralatan militer yang semakin maju, Indonesia akan mampu mengembangkan pasar ekspor alustsista ke negara lain.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Sucipto