Petani cabai di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terancam gagal panen karena tingginya curah hujan di daerah itu.
Dewi Sumiati, seorang petani cabai di Koba, Kamis (19/1/2017), mengaku khawatir tanaman cabai miliknya terancam gagal panen karena kondisi cuaca yang ekstrem mempengaruhi buah dan pertumbuhan cabai.
"Sekarang kondisi batang dan daun cabai sudah mulai terganggu karena curah hujan terlalu tinggi. Jika cuaca terus seperti ini maka bisa terancam gagal panen," ujarnya.
Selain itu, kata dia, saat musim hujan hama penyakit sering datang menyerang tanaman cabai sehingga pohon cabai menjadi mati sebelum berbuah dan panen, sementara petani terkendala dana untuk mengobati penyakit tanaman cabai mereka.
"Hama penyakit rentan menyerang tanaman cabai saat kondisi cuaca tidak menentu, kadang panas dan kadang-kadang terjadi hujan. Kondisi cuaca seperti ini sebenarnya kurang menguntungkan bagi petani cabai," ujarnya.
Suprianto, petani cabai lainnya mengaku panen cabai merah miliknya mengalami penurunan drastis karena kondisi cuaca tidak bagus.
"Saya biasanya panen 400 kilogram per minggu, sekarang hanya berkisar 150 hingga 200 kilogram saja dan tentu kondisi ini tidak menguntungkan karena pendapatan jauh berkurang sementara biaya perawatan bertambah," ujarnya.
Ia mengatakan, kondisi harga cabai yang mahal saat ini belum begitu berpengaruh terhadap petani karena biaya operasional yang harus dikeluarkan juga lebih besar.
"Walaupun harga cabai mahal, tetapi belum mampu menutup biaya yang harus dikeluarkan untuk menanam hingga panen," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: