Bank Indonesia pada tanggal 2 Mei 2017 mendatang bakal menurunkan batas atas atau capping suku bunga kartu kredit. Banyak lembaga perbankan penerbit kartu kredit khawatir pendapatan bunganya bakal tergerus dengan adanya hal tersebut, begitu pula dengan PT Bank OCBC NISP Tbk.
Division Head Unsecured Loan OCBC NISP Meri Ui mengatakan bahwa dengan adanya penurunan suku bunga kartu kredit minimal akan berdampak terhadap pendapatan perusahaan. Meski begitu, perseroan sudah memiliki strategi agar dampaknya tidak terlalu besar dirasakan. Salah satu strateginya adalah dengan kreativitas dan juga inovasi.
"Pendapatan minimal ter-impact," katanya di Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Sejatinya, kebijakan capping bunga kartu kredit harus dipatuhi semua lembaga perbankan. Ditambah, menurut Meri, saat ini Indonesia sedang menuju pada lower interest rate?dan sekarang sudah sampai pada giliran kartu kredit untuk menurunkan suku bunganya.
"Kami sebagai bankir dituntut untuk lebih berinovasi lagi, lebih kreatif lagi dalam melakukan bisnis dan lebih tepat sasaran dalam menjalankan program. Ditambah kami juga akan melakukan efisiensi, itu yang akan dilakukan guna mengantisipasi dampak penurunan suku bunga kartu kredit," tambahnya.
Sebagai catatan, di kuartal tiga tahun lalu OCBC NISP berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp88,1 triliun atau meningkat 7% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp82,1 triliun.
Pertumbuhan tersebut ikut mengerek perolehan laba bersih perseroan ke angka Rp1,4 triliun atau tumbuh 28% dari periode yang sama tahun 2015 Rp1,1 triliun.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: