Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menegah (UKM) RI AAGN Puspayoga meresmikan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) Centre Sulawesi Selatan (Sulsel) di Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Rabu (25/1/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Puspayoga juga meluncurkan Kampung UKM Digital dan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara BUMN/BUMD dengan Dinas Koperasi dan UKM Sulsel. Puspayoga mengapresiasi keberadaan KUMKM Centre di Sulsel yang merupakan bukti perhatian pemerintah daerah terhadap pengembangan koperasi dan UKM.
"Saya lihat gedungnya fungsionalnya meliputi kuliner, (tempat) oleh-oleh dan koperasi retail. Gedung ini memang dibutuhkan untuk pengembangan koperasi dan UKM. Keberadaan KUMKM Centre ini harus diikuti dengan kinerja yang lebih baik," ujar Puspayoga.
Menurut Puspayoga, perekonomian di daerah akan menjadi lebih maju bila koperasi dan UKM terus didorong sebagai pilar pembangunan. Menurutnya, tidak ada alasan untuk tidak mengoptimalkan kinerja mengingat sarana dan prasarana yang ada sudah cukup memadai.
Lebih jauh, Menteri Koperasi dan UKM menyinggung perihal keberadaan koperasi yang tidak aktif. Pihaknya telah membuat surat edaran kepada kepala daerah terkait pembubaran 62 ribu koperasi.
"Semangatnya bukan pada pembubaran koperasi, tetapi mendata koperasi dengan database yang benar. Kalau ada koperasi yang dibubarkan tapi sebenarnya masih aktif, tolong laporkan supaya tidak jadi dibubarkan. Kami tunggu enam bulan," tegasnya.
Menurut Puspayoga, tanpa ada database yang jelas maka pemerintah tidak akan bisa merancang program ke depan, apalagi meningkatkan PDB. Ia menegaskan jumlah koperasi tidak perlu banyak, tapi harus berkualitas.
"Yang jumlahnya harus banyak adalah anggotanya. Saya imbau jangan ada koperasi yang masih banyak mempunyai calon anggota, tapi harus dimasukkan jadi anggota. Semakin banyak anggotanya, semakin bagus koperasinya," tutur dia.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan koperasi adalah bagian strategis untuk membuat perekonomian bangsa menjadi lebih kuat. Syahrul menegaskan komitmennya untuk membangun koperasi dan UKM tanpa mematikan pasar tradisional dan pedagang kecil.
"Saya telah mengeluarkan edaran untuk bupati dan wali kota jangan mendahulukan ritel modern dibanding pasar tradisional. UKM dan koperasi mesti menjadi pilihan utama agar akselerasi ekonomi yang ada bisa didorong lebih baik," kata Syahrul.
Ia menegaskan koperasi tidak boleh gagal. Terlebih pada tahun ini, lanjut dia, perekonomian tidak terlalu bagus secara nasional. Karena itu, yang bisa membenahinya adalah koperasi dan UMKM yang sudah teruji saat krisis ekonomi pada 1998 lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo