Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengungkapkan nilai-nilai kebersamaan dalam keberagaman yang ada di masyarakat harus terus dipupuk. Hal ini merupakan salah satu elemen mendasar yang penting sebagai bagian untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Menurut ia , capaian kesejahteraan bangsa akan semakin bermakna apabila nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat terawat dan terpelihara dengan baik.
?Demikian sebaliknya, akan sia-sia capaian pertumbuhan ekonomi maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat apabila masyarakat jauh dari nilai-nilai kebersamaan,? ungkapnya,?Kata Thomas di Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Seperti? diketahui akhir-akhir ini marak isu suku,agama, ras, dan antar golongan (Sara) yang berpotensi menganggu perekonomian nasional.? Bahkan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi melihat isu SARA telah menjadi faktor penghambat laju repatriasi amnesti pajak.
"Sebenarnya pengusaha optimistis sewaktu pemerintah mengumumkan program amnesti pajak. Ketika terjadi demonstrasi yang menyangkut isu SARA belakangan ini, pengusaha menjadi ragu dan menahan partisipasinya. Sekarang yang penting perbaiki dulu kondisi Indonesia, khususnya perpolitikan nasional," kata Sofjan.
Sebagai gambaran, program amnesti pajak periode pertama (Juli-September 2016) menghasilkan deklarasi sebesar Rp3.604 triliun dengan nilai repatriasi Rp137 triliun dan tebusan Rp97 triliun.
Dalam amnesti pajak gelombang kedua (Oktober-Desember 2016), nilai deklarasi mencapai Rp692 triliun dengan repatriasi sebesar Rp4 triliun dan tebusan Rp9,5 triliun. Ke depan, Sofjan Wanandi berharap pemerintah bekerja keras mengurangi kesenjangan yang dapat memicu munculnya isu SARA dengan mengembangkan industri di dalam negeri, terutama sektor-sektor yang menjadi kekuatan Indonesia seperti pertanian dan perkebunan. "Kuncinya memperkuat pengusaha dan industri di dalam negeri."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Sucipto
Tag Terkait: