Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, menargetkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) masuk ke dalam 50 bandara terbaik di dunia dalam ajang Skytrax World Airport Awards tahun ini. Pada tahun lalu, dalam ajang yang sama, Skytrax menetapkan Bandara Soetta sebagai salah satu The World?s Top 100 Airports dengan peringkat 63.
?Yuk berikan suara Anda untuk CGK ?nama bandara Jakarta Int Airport, di link http://bit.ly/voteCGK, dengan deadline 28 Februari 2017,? ucap Arief di Jakarta, Rabu (2/2/2017).
Adapun untuk mendukung, diperlukan syarat sebagai berikut yakni satu email, satu suara, satu IP Address, satu device, atau satu computer atau HP satu suara, tidak boleh digunakan untuk voting lebih dari satu kali.
"Lebih aman, jangan menggunakan free wifi, tetapi memakai paket langganan internet di HP Anda. Karena satu IP hanya tercatat satu suara. Saya yakin, kalau kita bersatu, demi Merah Putih, tidak ada yang tidak bisa," paparnya.
Arief menjelaskan, ada beberapa alasan untuk insan pariwisata perlu menggolkan Soetta naik kelas di antara bandara-bandara dunia. Pertama, Soetta Airport adalah wajah muka bangsa Indonesia, karena itu harus cantik, menarik dan best excellent services. Syarat itu sudah terpenuhi, Soetta berbenah habis, untuk memenuhi standar kualitas layanan.
"Salah satu yang membuat tertarik wisman untuk datang adalah kenyamanan di bandara. Karena Bandara adalah first impression, kesan pertama, yang dirasakan wisman. Kalau kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya pasti menang,? katanya.
Kedua, Soetta Airport sudah dicanangkan sejak awal sebagai bandara pariwisata, bandara destinasi wisata, yang menghibur, menyenangkan, dan dibangun world class. Bandara dengan art gallery yang menampilkan interior bernuansa Wonderful Indonesia, dan hanya ada di Indonesia.
Ketiga, Terminal III juga dibangun megah, dengan fasilitas yang semakin lengkap dan standar internasional. Pelayanan dan inovasinya terus di-upgrade. Pelayanan yang bersentuhan langsung dengan pengguna jasa terus meningkat. Customer Service Center, Customer Service Mobile, Airport Helper, Non-smoking Area Officer, dan Service Marshall, terus disiagakan untuk membantu pengguna jasa selama berada di dalam terminal.
Digital Tools & Application, juga sudah tak lagi ketinggalan zaman. Sentuhan teknologi informasi sudah terlihat di sejumlah fasilitas pelayanan. Tengok saja Smart Taxi Queuing System, Smart Parking System, 278 Access Point Free Wifi 50Mbps, 33 Access Point, Wifi Corner, Smart Toilet Feedback, hingga Indonesia Airports Apps, semua siap memanjakan pengguna jasa saat berada di bandara. Sampai-sampai jumlah trolley pun ikut ditambah.
Baru-baru ini, Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah menambah 1.000 trolley baru di area transit serta penambahan 976 kursi tunggu yang lebih nyaman di Terminal 3. ?Kami ingin di 2017 Bandara Internasional Soekarno-Hatta bisa bergabung dalam jajaran 50 besar bandara terbaik di dunia,? ungkap Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.
Nah, mimpi tadi sangat mungkin terealisasi. Karena selain meningkatkan pelayanan, Skytrax juga menggelar e-voting yang diikuti pengguna jasa maskapai dari seluruh dunia. Bagi yang belum tahu, Skytrax World Airport Awards merupakan salah satu penghargaan prestisius di industri penerbangan yang diselenggarakan tiap tahun. Penilaiannya didasarkan pada survei independen terhadap kepuasan pengguna jasa atas produk dan pelayanan di bandara.
Dari mulai efisiensi proses bisnis pelayanan, kenyamanan dan kebersihan terminal, fasilitas penumpang dan pelayanan staf, pelayanan imigrasi, polisi, bea cukai, tenant, restoran, konter informasi, semua masuk dalam kriteria penilaian.
?Terima kasih, Kemenpar mendukung Jakarta Int Airport sebagai bandara berkelas dunia. Ini untuk Indonesia, untuk menarik wisman ke Indonesia, mari sama-sama kita vote,? ajak Awaluddin.
Partisipasi voting, tambahnya bisa dilakukan dengan mencantumkan nama bandara pada link http://bit.ly/voteCGK. ?Pilih kanal The Best Airport, kemudian ketik Jakarta Int Airport di kolom Airport Terbaik beserta alasannya," sambung Awaluddin.
Bila sudah oke, berikan penilaian di masing-masing kriteria. Penilaiannya menggunakan jumlah bintang dengan skala 1 sampai 5. Satu bintang menandakan buruk, sementara 5 bintang menandakan penilaian yang sangar bagus. Dari pantauan Warta Ekonomi, ada setidaknya 50 item pertanyaan yang harus diisi dan diberikan bintang.
"Setelah memberikan bintang, cantumkan asal negara dan alamat email supaya masuk hitungan panitia," ujarnya seraya menambahkan, 5 menit survei selesai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Sucipto