Pernyataan menarik disampaikan oleh Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua saat membuka Pameran Hari Pers Nasional dan Maluku Expo 2017 di Lapangan Merdeka, Kota Ambon, Maluku, Senin (6/2/2017).
Pada acara dalam rangkaian Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-32 pada 9 Februari 2017, Zeth Sahuburua antara lain menyatakan Maluku siap menjadi lumbung ikan nasional karena produksi ikan di provinsinya sebesar 30 persen dari produksi nasional.
Tema HPN 2017 yakni "Pers dan Rakyat Maluku Bangkit Dari Laut" menjadi momentum yang sangat penting untuk menjadikan Maluku sebagai lumbung ikan nasional. Ia menyebutkan produksi ikan nasional sebesar sembilan juta ton per tahun yang 30 persen atau sekitar tiga juta ton di antaranya dihasilkan dari perairan di Maluku seperti dari Banda, Seram, dan Arafura.
Zeth Sahuburua menyebutkan dari luas wilayah Maluku 705.645 km persegi, luas wilayah laut atau perairannya sebesar 92,4 persen atau seluas 658.294 km persegi sedangkan luas daratannya hanya sekitar tujuh persen atau 47.350 km persegi. Itu menunjukkan bahwa potensi kelautan Maluku sangat besar.
Puncak Peringatan HPN pada 9 Februari 2017 yang dijadwalkan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo bisa menjadi satu keputusan penting bagi Maluku untuk bangkit dari laut.
Zeth Sahuburua mengatakan bahwa kehadiran Presiden Jokowi pada puncak HPN pada 9 Februari 2017 akan dimanfaatkan untuk menegaskan bahwa Maluku siap menjadi lumbung ikan nasional.
Sejak 2010 Menelisik ke belakang, tekad Maluku menjadi provinsi berpredikat lumbung ikan nasional bukan merupakan hal baru. Keinginan yang kuat itu telah muncul pada 2010.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku ketika itu, Poli Kayhattu, pernah menyampaikan bahwa sejumlah pakar kelautan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan koordinator Prof Dr Ir John Haluan MSc telah menyusun konsep strategi dan rencana aksi Maluku sebagai lumbung ikan nasional.
Mereka juga telah mempresentasikannya di Ambon pada 9 Oktober 2010, dan dimantapkan dengan para pakar kelautan dan perikanan dari Universitas Pattimura.
Hasil kajian tersebut merupakan respons atas pernyataaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika itu yang mengungkapkan pemerintah mendukung penuh upaya masyarakat Maluku meningkatkan produksi ikan dan menjadi wilayah lumbung ikan nasional.
Sejumlah wilayah pengelolaan perikanan (WPP) yang sangat potensial di Maluku terdiri atas WPP Laut Seram dan Teluk Tomini, WPP Laut Banda, dan WPP Laut Arafura.
Sebagai salah satu provinsi kepulauan, Maluku memiliki 976 pulau, yang 171 pulau di antaranya merupakan pulau berpenghuni. Pemerintah Provinsi Maluku membutuhkan inpres untuk merealisasikan provinsinya sebagai lumbung ikan nasional dengan pertimbangan pemanfaatan maupun pengelolaan sumber daya hayati laut tersebut di daerah.
Sejumlah persoalan masih menghadapi Maluku dalam pengelolaan hasil laut seperti terbatasnya armada penangkapan, rendahnya penguasaan teknologi, jangkauan operasi penangkapan ikan dekat dengan pantai dan sumber daya manusia relatif terbatas. (Ant/Budi Setiawanto) BERSAMBUNG
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: