Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Progres Pembangunan LRT Palembang-Jabodebek

        Ini Progres Pembangunan LRT Palembang-Jabodebek Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perhubungan terus mengejar penyelesaian pembangunan fisik kereta ringan atau LRT Palembang yang terhitung 31 Januari 2017 sudah mencapai 35 persen, sedangkan perkembangan pembangunan LRT Jabodebek 12 persen.

        Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7/2/2017), merinci lintas Cawang-Cibubur mencapai 19,18 persen, lintas Cawang-Dukuh Atas 1,21 persen dan lintas Cawang-Bekasi Timur mencapai 6,95 persen.

        Untuk LRT Palembang, ia mengatakan pembangunan prasarana sepanjang 23,4 kilometer ditargetkan selesai pada Juni 2018 sedangkan pembangunan sarana ditargetkan selesai Maret 2018 sebanyak empat set masing-masing tiga kereta dan berikutnya Juni 2018 selesai sebanyak empat set masing-masing tiga kereta yang dikerjakan oleh PT KAI bekerja sama dengan PT INKA. "Kami menargetkan LRT Palembang dapat beroperasi pada Juni 2018 dengan dioperasikan oleh PT KAI dengan subsidi dari pemerintah," katanya.

        Budi menjelaskan pendanaan pembangunan prasarana LRT Palembang menggunakan APBN yang dibayarkan selama lima tahun anggaran (2017-2021) sedangkan pendanaan sarana berasal dari PT KAI.

        "Terkait LRT Palembang, ada beberapa hal penting yang memerlukan keputusan yaitu di antaranya ketersediaan pasokan listrik sebesar 50 MVA pada Januari 2018 serta pemberian subsidi tarif untuk pengoperasian LRT," katanya.

        Hal penting lainnya, lanjut dia, pembangunan LRT Palembang siap operasi Juni 2018 sedangkan pembayaran melalui APBN selama lima tahun yaitu dari tahun 2017 hingga tahun 2021.

        Sedangkan untuk LRT Jabodebek, Budi mengatakan, pembangunan kontruksi fase 1 sepanjang 43 kilometer ditargetkan selesai pada Desember 2018 dan dapat beroperasi pada Mei 2019.

        Terkait pendanaan, ia menjelaskan, berdasarkan Perpres No 98 Tahun 2015 Jo Perpres No 65 Tahun 2016 tentang Percepatan LRT di Jabodebek, pembayaran pembangunan prasarana dibebankan kepada APBN yang dilakukan secara bertahap atau sekaligus.

        Budi menambahkan beberapa hal penting yang memerlukan keputusan terkait LRT Jabodebek adalah perlu adanya alternatif pembiayaan pembangunan LRT Jabodebek di luar APBN misalnya dengan pembiayaan 100 persen melalui investasi sinergi BUMN atau pembiayaan 50 persen APBN dan 50 persen investasi sinergi BUMN.

        "Selain itu, juga dibutuhkan ketersediaan listrik sebesar 100 MVA pada April 2019," katanya. Budi mengatakan perkembangan dari pembangunan LRT di Jakarta dan Palembang tersebut terus dipantau oleh Presiden Joko Widodo.

        Presiden menegaskan bahwa pembangunan LRT, khususnya di Palembang harus selesai tepat waktu agar dapat digunakan sebagai fasilitas pendukung gelaran Asian Games 2018 yang sudah semakin dekat. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Bagikan Artikel: