Pemerintah Provinsi Maluku melakukan soft launching Tour de Molvccas (TdM) pada Kamis (7/2/2017) lalu di Islamic Center, Ambon.
Soft launching TdM merupakan rangkaian pembuka menuju puncak TdM yang diselenggarakan pada 14-22 September 2017 dan dilakukan di sela-sela seminar dengan tema The Power of Brand, Menjadikan Maluku Tujuan Wisata Indonesia.
Seminar sekaligus soft launching dibuka dan dilakukan Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua dan hadir Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Margiono, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, pakar dan guru marketing Indonesia yang juga menjadi pembicara utama seminar Hermawan Kartajaya, dan sejumlah pembicara lain.
Wakil Gubernur Zeth Sahuburua menegaskan Pemprov Maluku ingin serius menggenjot sektor?pariwisata. Ia mengatakan Maluku memiliki potensi di sektor wisata, seperti wisata alam, wisata bahari, dan wisata alam bawah laut.
"Kita mau pariwisata juga bisa maju di Maluku. Kita punya potensi wisata alam, kita juga punya potensi wisata bahari dan alam bawah laut kita bagus dan eksotis, kita punya beberapa situs sejarah peninggalan leluhur dan peninggalan penjajah Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris yang ada di kota Ambon, Pulau Banda, dan beberapa pulau lainnya, Maluku juga punya makanan khas yang dikembangkan sebagai wisata kuliner dan lainnya," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (12/2/2017).
Wagub mengakui pariwisata di Maluku kurang gencar melakukan promosi. Ia menyampaikan seminar dapat menjadi forum melahirkan gagasan untuk mencari jalan keluar terhadap persoalan promosi pariwisata Maluku.
"Saya setuju kita ciptakan banyak event pariwisata. Event Tour de Molvccas diharapkan menjadi salah satu ajang promosi. Ini salah satu kegiatan penting yang harus didukung," ujarnya.
Adapun, TdM merupakan event balap sepeda internasional yang rencananya dihadiri 30 negara ditambah tuan rumah Indonesia atau sekitar 20 tim dengan jumlah pembalap 100 orang atau total rombongan 700 orang. Para pembalap dan tim yang turut serta dalam TdM 2017 adalah pembalap yang sering mengikuti kejuaraan balap sepeda profesional yang tercatat dalam kalender badan sepeda dunia atau Union Cycliste Internationale (UCI).
Tim teknis dari Indonesia Grand Prix (IGP) dan pihak event organizer (EO), PT Mitra Lintas telah melakukan survei pada awal Januari 2017 lalu terkait jalan atau rute, hotel, lokasi wisata dan berbagai faktor pendukung lainnya. TdM juga mendapat dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemuda dan Olahraga, UCI, PB ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia), hingga ISI Maluku.
Pemprov Maluku bekerja sama dengan Pemerintah Kota Ambon, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), dan Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) atau daerah-daerah yang akan dilewati rute TdM 2017. Pemerintah Provinsi Maluku menegaskan TdM adalah kegiatan pariwisata berbasis olahraga (sport tourism) yang menjadi sarana promosi pariwisata Maluku.
Tim survei yang dipimpin Jamalaudin Mahmood dari IGP, konsultan utama dengan reputasi internasional yang diakui UCI menyatakan Pemerintah Maluku memiliki keseriusan untuk menyelenggarakan lomba balap sepeda internasional TdM.
Dari hasil survei, pihak Jamaludin dan pihak Pemprov Maluku telah menetapkan bahwa rute TdM yang akan dilewati terdiri dari lima etape, antara lain, melintasi Pulau Seram dan Pulau Ambon dengan pembagiannya sbb: Etape I, Piru-Masohi (184,5 km), Etape II, Sawai-Bula (228,8 km), Etape III, Bula-Wahai (159,2 km), Etape IV, Masohi-Kairatu (142,4 km), Etape V, Namalatu-Ambon (87,2 km) dan grandfinish di Lapangan Merdeka kota Ambon. Total jarak yang ditempuh 802,1 km.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: