Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pihaknya terus mendorong penggunaan kapal dalam negeri untuk pengangkutan komoditas industri. Menurutnya, amat disayangkan bila terus mengimpor kapal mengingat Indonesia merupakan negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia.
"Penggunaan kapal-kapal (untuk) industri dalam negeri haruslah dikedepankan. Kok harus impor kapal, padahal kita negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia, tapi bikin kapal enggak becus. Makanya, kita harus bekerja sama dan memperbaikinya," kata Luhut di Makassar, Kamis (16/2/2017).
Menurut Luhut, penggunaan kapal dalam negeri jangan hanya sebatas untuk mengangkut penumpang dan barang di Tanah Air. Didorongnya agar seluruh aktivitas pelayaran di dalam bahkan di luar negeri sudah menggunakan bendera Indonesia. "Jadi jangan hanya kapal asing yang dapat benefit di sini," kata dia.
Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan pihaknya memang menginginkan agar kapal dalam negeri bisa mengangkut barang untuk ekspor dan impor. Namun, diakuinya masih cukup sulit bersaing dengan kapal asing. Karena itu, pihaknya mendorong program beyond cabotage yang menjadi salah satu pokok bahasan dalam forum nasional INSA.
"Tentunya ke depan, kita menginginkan kapal berbendera Indonesia bisa bersaing untuk (pengangkutan ekspor dan impor). Bahkan kita ingin mengembangkan kapal untuk sektor pariwisata. Tentunya untuk mewujudkan itu semua dibutuhkan dukungan dan kehadiran pemerintah," tutur Carmelita.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan laut memiliki potensi untuk memajukan negara ini. Di dalam laut, kekayaan alamnya meliputi ikan dan energi. Ia mencontohkan di Sulsel, potensi maritim menjadi sumber pangan kedua sehingga menambah pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo