Layanan keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) berisiko digunakan untuk pencucian uang alias money laundering dan pendanaan teroris. Hal tersebut disadari oleh UangTeman yang bergerak di bidang pinjaman online mikro. Berbagai langkah antisipasi telah dilakukan UangTeman demi mendapatkan kepercayaan masyarakat dan investor fintech.
"Kami menaruh atensi besar terhadap AML (Anti-Money Laundering) dan pendanaan teroris. Untuk mencegah segala potensi kejahatan itu, untuk investor pun selalu kami minta untuk meneken MoU terkait AML. Kami selalu berusaha memastikan bahwa investor juga bersih," kata Deputy CEO UangTeman Rio Quiserto kepada Warta Ekonomi di Makassar, Kamis (23/2/2017).
Rio menjelaskan bahwa sebagai bentuk komitmen menghadirkan layanan prima dan bersih dari AML maupun pendanaan teroris, UangTeman sudah didaftarkan ke OJK. Langkah tersebut sebagai respons atas dikeluarkanya aturan OJK tentang layanan pinjam meminjam fintech atau peer to peer (P2P) lending. UangTeman juga siap berkoordinasi dengan OJK, PPATK, dan Kemenkominfo terkait antisipasi AML dan pendanaan teroris.
Chief Technology and Product Officer UangTeman Darmawan Zaini menambahkan untuk mencegah terjadinya tindak pidana memanfaatkan layanan UangTeman, pihaknya senantiasa melakukan verifikasi terhadap nasabah. Ia menuturkan nasabah yang dianggap memiliki risiko tinggi akan diverifikasi secara lebih ketat dibandingkan nasabah yang lain.
Menurut Darmawan, pihaknya akan mengecek KTP dan bisa melakukan survei ke rumah atau kantor nasabah. Setiap pengajuan pinjaman, pihaknya juga menganalisis terkait maksud peminjaman. Lebih dari itu, diakui Darmawan, pihaknya belum bisa terlalu jauh mengontrol lalu-lintas penggunaan dana pinjaman tersebut.
Dalam setahun terakhir ini, UangTeman sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp35 miliar dari lebih lima ribu nasabah. Pada 2017 UangTeman menargetkan penyaluran pinjaman melonjak hingga tiga kali lipat menjadi Rp100 miliar. Optimisme itu tidak lepas berkat adanya aplikasi mobile UangTeman yang sudah diundah oleh 64 ribu orang.
"Pengunduh aplikasi mobile UangTeman, baik melalui Google Play Store untuk Android dan App Store untuk IOS ditargetkan menembus 200 ribu orang hingga akhir 2017. Kami cukup yakin melalui aplikasi mobile maka UangTeman akan lebih mudah dijangkau yang tentunya bermuara pada peningkatan penyaluran pinjaman," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: