Kondisi ekonomi dunia pada tahun ini sepertinya belum dapat mencatatkan pertumbuhan yang agresif. Hal tersebut terlihat dari proyeksi bank dunia terhadap harga minyak mentah yang diperkirakan naik menjadi US$55 per barrel.
Hal itu diduga bakal berpengaruh terhadap kondisi ekonomi domestik. Angka inflasi di akhir tahun ini diprediksi tembus 5%.
Ekonom DBS Group Research Gundy Cahyadi mengatakan proyeksi itu disandarkan pada tiga hal, pertama naiknya harga minyak dunia, kemudian adanya revisi administered price seperti perubahan tarif STNK dan terakhir meningkatnya inflasi inti.
"Secara fundamental ini merupakan hal positif terhadap kebijakan fiskal, tetapi akhir tahun inflasi berpotensi meningkat lebih dari 5%," katanya di Jakarta kemarin (28/2/2017).
Lebih lanjut dirinya mengatakan naiknya inflasi inti memperlihatkan secepat mana pertumbuhan konsumsi di suatu negara. Sektor konsumsi memang masih menjadi primadona hingga saat ini, bahkan sektor ini digadang-gadang dapat menjadi motor pendorong bagi capaian pertumbuhan ekonomi di tahun ini, selain investasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Sucipto
Tag Terkait: