Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong para peternak sapi di daerah itu untuk mengembangkan pupuk kompos karena memiliki nilai ekonomis.
"Peternak selain meningkatkan populasi sapi juga bisa mengembangkan pupuk kompos yang bahan bakunya dari kotoran sapi," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Bangka Tengah, Edi Romdhoni di Koba, Kamis (2/3/2017).
Ia menjelaskan pupuk kompos di daerah itu sangar memungkinkan untuk dikembangkan karena bahan bakunya tergolong banyak mengingat tingginya populasi sapi di daerah itu.
"Pemerintah daerah tentu siap membina bagi para peternak yang fokus mengembangkan pupuk kompos karena selama ini para peternak hanya menjual kotoran sapi saja maka ke depan langsung diolah dijadikan kompos," katanya.
Edi optimistis kesejahteraan para paternak semakin meningkat jika mampu mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos.
"Permintaan terhadap pupuk kompos di daerah ini cukup tinggi terutama para petani lada, makanya program pengembangan sapi bisa diintegrasikan dengan pertanian," ujarnya.
Ia mengatakan data saat ini populasi sapi di daerah itu mencapai 3.500 ekor dan termasuk daerah yang bagus menjalankan program pengembangan sapi ternak.
"Sapi tersebut berasal dari 50 kelompok peternak yang tersebar di daerah ini yang merupakan binaan pemerintah daerah," ujarnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: