Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Jumat (3/3/2017) pagi WIB, setelah data menunjukkan kepatuhan dalam merealisasikan kesepakatan pemangkasan produksi yang dicapai oleh produsen-produsen besar tahun lalu masih lemah.
Laporan-laporan media mengatakan pada Kamis (2/3) bahwa produksi minyak Rusia selama Februari tidak berubah dari Januari, dengan potongan yang tersisa hanya sepertiga dari tingkat yang dijanjikan di bawah kesepakatan dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Penguatan dolar AS juga menekan minyak yang dihargakan dalam greenback, karena menjadi lebih mahal untuk pembeli dalam mata uang lainnya.
Dolar naik terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (2/3), karena komentar-komentar "hawkish" dari para pejabat Federal Reserve AS mendukung spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga akhir bulan ini.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,44 persen menjadi 102,230 pada akhir perdagangan Kamis (2/3).
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April, merosot 1,22 dolar AS menjadi menetap di 52,61 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, turun 1,28 dolar AS menjadi ditutup pada 55,08 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: