Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selasa Pagi, Rupiah Bergerak Menguat Tipis

        Selasa Pagi, Rupiah Bergerak Menguat Tipis Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi (14/3/2017) bergerak menguat tipis sebesar sembilan poin menjadi Rp13.347, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.356 per dolar AS.

        "Mata uag rupiah bergerak stabil dengan kecenderungan menguat bersamaan mayoritas kurs di kawasan Asia," kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Selasa.

        Menurut Rangga Cipta, penguatan kurs di kawasan Asia itu menyusul kekhawatiran terhadap dampak negatif kebijakan bank sentral AS (The Fed) yang merencanakan untuk menaikkan suku bunga acuannya, sepertinya sudah diantisipasi oleh pelaku pasar.

        "Di saat yang bersamaan pasar keuangan di dalam negeri seperti surat utang negara (SUN) dan indeks harga saham gabungan (IHSG) juga menguat," katanya.

        Ia menambahkan bahwa data neraca perdagangan Indonesia yang sedianya akan diumumkan pada akir pekan ini diperkirakan kembali mencatatkan surplus, sehingga akan menambah sentimen positif terhadap mata uang rupiah.

        Kendati demikian, lanjut dia, pelaku pasar diharapkan tetap waspada terhadap kebijakan sejumlah bank sentral negara maju, karena volatilitas berpotensi akan tetap tinggi di pekan ini.

        "Fokus masih ke kebijakan The Fed, dan juga bank sentral Eropa (ECB) yang cenderung 'hawkish'. Di sisi lain, penting juga ditunggu pandangan bank sentral jepang (BoJ) terhadap perekonomian Jepang," paparnya.

        Sementara itu,analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa pelaku pasar diharapkan tetap waspada potensi pelemahan mata uang domestik menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), pergerakan rupiah dapat berfluktuasi lebih tinggi seiring maraknya aksi spekulasi pada pembelian dolar AS.

        "Tetap cermatidan antisipasi berbagai sentimen yang dapat berpengaruh pada berubahnya arah pergerakan rupiah," katanya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sucipto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: